Ini Kenapa Gula dalam Buah Bisa Berbahaya untuk Tubuh

Ini Kenapa Gula dalam Buah Bisa Berbahaya untuk Tubuh
ISTOCK

Buah memang sangat menyehatkan namun jika berlebihan bisa berbahaya, ayo simak porsi rekomendasi dari ahli gizi.

Kamu menepuk pundakmu sendiri dengan bangga karena berhasil mengonsumsi lima buah hari ini. Namun, sebuah mahluk dari sudut kantor tiba-tiba menyeletuk, "eh, tapi 'kan buah mengandung banyak gula—jadi yah, gitu deh," dengan nada sok tahu dan mengangkat kedua bahu. Untung tadi kamu tidak makan duren atau salak, kalau iya kulit atau bijinya pasti sudah terbang dalam kecepatan supersonik. 

ilustrasi
ilustrasi

“Gula yang terdapat dalam buah disebut juga sebagai fruktosa. Yang jika dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tidak akan berbahaya untuk kita,” kata dokter specialis gizi dari RS EMC Tangerang, dr. Kristina Joy Herlambang, BMedSci, MGizi, Sp.GK. “Fruktosa merupakan salah satu dari berbagai jenis gula sederhana lainnya seperti glukosa, laktosa, maltosa, dan lainnya. Walaupun termasuk dalam jenis gula, fruktosa dalam buah memiliki glikemik indeks yang rendah dibandingkan dengan jenis gula lainnya. Glikemik indeks ini merupakan ukuran kecepatan kenaikan glukosa (gula) darah yang disebabkan oleh setiap bahan makanan,” sambungnya. 

Phuih, syukurlah—berkat penjelasan ini kita batal menjadi orang julid. Garis bawahi, pertebal dan buat italic: konsumsi buah akan aman jika dimakan sesuai dengan kebutuhan. Oh ingat, yang sedang kita bicarakan ini adalah buah alami, bukan buah kering. 

Dan berita bagusnya tidak hanya sampai di situ. "Buah bukan hanya mengandung fruktosa saja,” tambahnya. Artinya, tidak seperti makanan lain yang hanya mengandung gula yang tinggi, buah merupakan bahan makanan sumber serat, vitamin dan mineral yang sangat baik. Kita membutuhkan serat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna kita dan juga dapat mencegah terjadinya kanker usus besar. Nutrisi yang kita dapatkan dari mengonsumsi buah akan menyeimbangkan komposisi nutrisi yang kita perlukan setiap harinya untuk menjaga kesehatan kita. Buah-buahan juga mengandung antioksidan yang tinggi yang sangat baik untuk kesehatan,” jelasnya. 

ilustrasi Buah Mangga
ilustrasi Buah Mangga

Jadi, yep... buah mengandung gula yang "baik", serat, vitamin, antioksidan—inilah sebabnya banyak produk kecantikan mengandung buah-buahan. 

Pantas saja banyak anak-anak yang diberikan buah sebagai makanan pengganti. Buah juga adalah salah satu trik yang digunakan para ibu untuk mengalihkan perhatian si kecil saat menginginkan permen. (Meskipun terkadang tidak berhasil.)

Baca: Musuh Besar Kulit Sehat: Terlalu Banyak Gula

“Buah sebetulnya bukanlah pengganti makanan, tapi merupakan salah satu jenis bahan makanan. Anak-anak maupun dewasa sangat membutuhkan buah sebagai sumber utama serat, vitamin, dan mineral alami. Buah maupun bahan makanan lainnya harus dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, yang berbeda pada setiap orang berdasarkan usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, dan lainnya,” ujarnya. “Buah sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan dengan proses minimal," lanjutnya. 

Ambil contoh smoothie vs buah potong. Dokter Kristina berpendapat bahwa mengonsumsi buah potong lebih baik daripada mengonsumsi buah yang dijadikan smoothie yang ditambah dengan gula dan melalui proses penyaringan sehingga justru membuat serat yang kita butuhkan berkurang. 

Dan seandainya kamu ingin tahu rekomendasi konsumsi buah, “secara umum, setiap orang membutuhkan 3 sampai 5 porsi buah-buahan setiap harinya. Seseorang membutuhkan sekitar 14 gram serat setiap 1000 kalori kebutuhan harian." Hitung-hitungannya begini: orang dewasa yang membutuhkan 2000 Kkal harian membutuhkan sekitar 28 gram serat—dan ini bisa didapatkan dari sayur dan buah-buahan. 

ilustrasi buah
ilustrasi buah

Sekarang kamu tahu pentingnya buah-buahan—jadi jangan ragu menghabiskan apel yang ada di tanganmu itu (jangan dilempar ke orang, apalagi dibuang ke tempat sampah). 

Selanjutnya:

5 Produk Makanan Terbaik untuk Menanggulangi Penyakit

Pastikan Kamu Tahu Nama Lain Dari Gula Agar Tetap Sehat

Makanan "Sehat" yang Sebenarnya Penuh dengan Gula