Terbukti: Membaca Membuatmu Menjadi Orang yang Lebih Baik

Terbukti: Membaca Membuatmu Menjadi Orang yang Lebih Baik
ISTOCK

Bandingkan dengan menonton TV. 

Seakan-kita kita butuh alasan lagi untuk membaca, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa membaca membuatmu (yep, kamu) menjadi orang yang lebih baik.

Para peneliti di London's Kingston University melibatkan 123 peserta dan mencari tahu seberapa banyak mereka membaca dan bermain dan menonton TV. Setelah menguji coba kemampuan-kemampuan interpersonal, para peneliti menemukan bahwa mereka yang membaca novel-novel romantis dan drama memperlihatkan tingkat empatik yang tinggi, sementara pembaca fiksi memegang rekor tertinggi untuk kemampuan sosial positif, yang artinya mereka adalah orang-orang yang paling baik. Sementara penggemar TV digambarkan sebagai yang paling tidak ramah dan empatik. 

Namun sebenarnya ini bukan merupakan pertama tentang betapa berguna dan pentingnya membaca bagi kita. Berikut empat hal lain bagaimana membaca bisa mengubah kita menjadi orang yang lebih baik. 

1. Membantumu Mengatasi Stres

Menurut sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh University of Sussex untuk perusahaan konsultasi Mindlab International, menemukan bahwa ketika kita duduk membaca sebuah buku, hanya dibutuhkan waktu enam menit untuk melupakan masalah-masalah yang sedang menghantui pikiran kita. Para peneliti membandingkan membaca dengan metode relaksasi lain, seperti minum teh, mendengarkan musik, dan memainkan video game. Dan ditemukan: membaca mengurangi level stres peserta sampai dengan 68%. Rata-rata para partisipan tersebut hanya membutuhkan waktu enam menit untuk menenangkan detak jantung dan merelaksasi otot. Metode kedua terbaik—mendengarkan musik—merendahkan tingkat stres sampai 61%, sementara video games menurunkan stres level sampai 21%.

2. Meningkatkan Kualitas Diri

Menurut para peneliti di University of Liverpool di Inggris, membaca bisa mengurangi gejala-gejala depresi dan meningkatkan kepercayaan diri. Para peserta dari penelitian tersebut telah didiagnosa menderita depresi, dan selama 12 bulan bertemu secara reguler dalam sebuah grup baca mingguan. Selama waktu tersebut, dilaporkan bahwa perasaan isolasi mereka berkurang, konsentrasi meningkat, dan kesadaran diri bertambah. Meskipun studi ini mengatakan bahwa hasil tersebut merupakan sebuah kesimpulan sementara, tapi ini bisa jadi sebuah penanda bahwa klub buku memiliki dampak positif bagi kesehatan.

3. Membaca Membuatmu Lebih Empatik

Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan di Science menemukan bahwa membaca meningkatkan “Theory of Mind” (ToM), atau kemampuan untuk mengerti perasaan atau kepercayaan orang lain. Namun, para peneliti menekankan bahwa jenis bacaan merupakan faktor penting. Mereka yang membaca fiksi memiliki nilai tes ToM tertinggi, dibandingkan dengan mereka yang membaca non-fiksi dan bestsellers. “Pembaca fiksi diharuskan untuk memiliki interpretasi lebih fleksibel untuk menyimpulkan perasaan dan pikiran-pikiran dari karakter di dalam buku,” tulis David Comer Kidd dan Emanuele Castano di dalam penemuan mereka. “Fiksi popular, yang memang lebih memiliki koneksi dengan pembaca, cenderung memberikan potret dunia dan karakter yang lebih muda diprediksi dan konsisten secara internal. Konsekuensinya, buku-buku tersebut biasanya sesuai dengan harapan pembaca sehingga tidak terlalu meningkatkan ToM.”

4. Membuat Otak Aktif

Mereka yang melakukan aktivitas yang melibatkan otak, seperti membaca dan menulis, cenderung memperlihatkan tanda-tanda lebih sedikit atas memory loss ketika sudah tua, menurut sebuah studi tahun 2013 yang diadakan oleh Rush University Medical di Chicago. Para pelaku studi melakukan tes memori dan pikiran kepada 294 orang pada enam tahun terakhir hidup mereka, kemudian melakukan otopsi untuk melihat tanda-tanda demensia. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang merupakan pembaca aktif dan penulis memperlihatkan tingkat penurunan memori 32% lebih rendah.