3 Tipe Ibu yang Bisa Jadi Sedang Membesarkan Seorang Pembunuh

3 Tipe Ibu yang Bisa Jadi Sedang Membesarkan Seorang Pembunuh
ISTOCK

Penelitian memperlihatkan sikap ibu berkontribusi atas tindakan para pembunuh. 

Adakah kemungkinan bahwa kamu sedang membesarkan seorang pembunuh? Atau anakmu memiliki kemungkinan lebih besar menjadi penjagal manusia dibandingkan anak tetangga? 

Meskipun pertanyaan ini sepertinya akan dijawab oleh semua ibu, "Ah, tidak mungkin", tapi tidak ada salahnya untuk dipikirkan dengan serius. Pasalnya, seorang ahli kriminologi di Birmingham City University baru saja menyimpulkan bahwa ada tiga tipe ibu yang memiliki persentase lebih besar sedang membesarkan seorang pembunuh.

Setelah mempelajari 10 kasus pembunuhan, Dr. Elizabeth Yardley menyimpulkan sisi psikologis para pembunuh dari hubungan maternal mereka. 

"Ibu dari Fred West, Robert BlackJoachim Knychala, Leszek Pekalski dan Richard Kuklinksi menciptakan lingkungan yang dipenuhi dengan brutalitas tiap harinya," tulisnya di Huffington Post. "Mereka secara aktif melecehkan dan menelantarkan anak-anak mereka, menciptakan sistem nilai yang membuat abnormal menjadi normal." 

Profesor kriminologi ini percaya bahwa para ibu dari penjahat-penjahat tersebut masuk dalam tiga kategori ini, dan jumlahnya semakin banyak karena desakan sosial bahwa bagaimana kita mendidik anak merupakan sesuatu yang personal dan tidak boleh dibicarakan secara terbuka. 

“Privasi bisa sangat berharga karena hal tersebut memungkinkan kita membatasi siapa yang memiliki akses ke keluarga dan memampukan kita mengontrol siapa yang bisa tahu tentang keluarga kita. Akan tetapi, hal tersebut juga bisa menjadi penghalang dan menutupi kekerasan, pelecehan, penelantaran dan penyangkalan yang berkembang—dan menciptakan seorang pembunuh," tulisnya. 

Berikut tiga kategori ibu yang berhasil disimpulkan oleh Yardley. 

ANTI-MOTHERS

Para perempuan jenis ini biasanya adalah korban pelecehan, tumbuh dalam kondisi brutal yang membuat mereka tidak memiliki rumah yang sehat dan bahagia. Meskipun mayoritas ibu yang pernah ditelantarkan dan dilecehkan akan tetap membesarkan anaknya dalam keluarga normal, Yardley menjelaskan dalam rangka mendapatkan kembali kontrol yang absen saat masih kanak-kanak, beberapa akan mencoba untuk menghidupkan kembali pengalaman masa kecil mereka saat dewasa dan menjadi seseorang yang abusif—sesuatu yang dulu mereka benci. 

UBER-MOTHERS

Untuk tipe ini, kepelikan dimulai dari luar rumah, karena mereka biasanya berasal dari keluarga tradisional dan stabil. Perempuan-perempuan ini super duper protektif atas anak mereka; bertekad bahwa label atau apapun (seperti  kemiskinan dan minoritas) tidak akan menjadi penghalang di masa kini (tidak seperti di masa lalu). “Mereka menjadi penjaga dari dunia luar," ujar Yardley, "melindungi anak-anaknya dari observasi dunia dengan agresif." 

PASSIVE-MOTHERS

Ibu-ibu pasif ini hidup dalam ketakukan dihakimi oleh masyarat. Alaminya, mereka pendiam dan lemah, sehingga ketika anak-anak mereka memperlihatkan kebobrokan moral atau kekurangan di sekolah dan bidang lain, para ibu ini biasanya pura-pura tidak tahu dengan harapan masalah tersebut akan menghilang atau terselesaikan dengan sendirinya.