4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan kepada Teman yang Baru Putus

4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan kepada Teman yang Baru Putus
ISTOCK

Atau bercerai. 

Bilang saja seorang teman baikmu baru saja putus cinta atau bahkan bercerai. Sebagai teman yang baik, biasanya otomatis kita ingin melakukan sesuatu untuk membantunya, mulai dari memproklamirkan diri menjadi tempat curhat (dan bisa dihubungi 24/7) sampai membelikan cokelat. Maksudmu baik. Namun, ternyata ada tindakan yang alih-alih menolong malah mungkin membuatnya semakin hancur berkeping-keping. Hal ini ditegaskan dalam sebuah artikel di MindBodyGreen baru-baru ini. Menurut publikasi tersebut, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dikatakan dan dilakukan saat temanmu sedang dalam fase patah hati. 

1. Menjelek-jelekkan Mantannya

Temanmu bisa jadi masih sakit hati dengan mantannya—tapi bukan berarti sudah tidak punya perasaan apapun. Jika dia memaki-maki pasangannya, ada baiknya kamu tidak menambahkan bensin. Terlebih jika ada kemungkinan mereka berbaikan lagi! Kamu pasti tidak mau diingat sebagai seseorang yang menjelek-jelekkan mantan-yang-sekarang-jadi-pacar temanmu lagi. 

2. Mengasingkan Mereka 

Yep, mereka memang sedang berduka, tapi bukan berarti harus "diasingkan". Ajak mereka untuk nongkrong atau melakukan sesuatu yang menyenangkan tanpa terkesan terlalu memaksa. 

3. Berasumsi 

Setiap hubungan berbeda. Oleh karena itu, jangan berasumsi kamu tahu apa yang mereka rasakan dan seberapa hebat sakit hatinya. Waktu juga tidak bisa dijadikan indikasi bahwa mereka sudah sembuh. "Jangan berasumsi apapun karena kemungkinan besar kamu perkiraanmu salah," tulis MindBodyGreen.

4. Meremehkan Perasaan Mereka 

"Ketika berbicara tentang patah hati, tidak ada cara yang benar atau salah untuk menghadapinya. Tahan diri sekuat mungkin untuk mengatakan apa yang harus mereka rasakan atau lakukan," tulis MindBodyGreen. Jangan menghakimi, tapi cobalah untuk berempati.