5 Tips Mengatur Keuangan Setelah Memiliki Anak

5 Tips Mengatur Keuangan Setelah Memiliki Anak
ISTIMEWA

Setelah menikah, kita dan pasangan ingin sekali memiliki anak. Karena dengan hadirnya seorang anak dalam keluarga bisa memberikan perasaan bahagia (yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata). Namun apakah kamu siap menghidupinya sampai dewasa nanti? 

Kehadiran seorang anak memang menjadi sesuatu hal yang membahagiakan dalam sebuah keluarga. Setelah sekian lama menunggu, wajar saja bila kamu ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik untuknya, seperti perlengkapan dan pakaian yang mahal, bahkan sampai menyewa baby sitter. Namun kamu jangan lupa dengan keuangan keluarga. Yang perlu kamu tahu, setelah kamu mempunyai anak, banyak hal yang harus kamu ubah, terutama dalam soal mengatur keuangan keluarga. Pengeluaran keluarga akan lebih banyak, karena akan mengalami penambahan kebutuhan. Oleh karena itu, kamu dituntut untuk mulai memikirkan cara terbaik dalam mengatur keuangan keluarga setelah si kecil lahir. Meskipun banyak orang yang seringkali menganggapnya sepele, mengatur ulang keuangan keluarga memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan keluargamu dikemudian hari. Woop memiliki cara terbaik dalam mengatur keuangan, setelah kamu memiliki anak.

Buat Daftar Prioritas Pengeluaran

Yep, mungkin banyak dari kamu yang sudah sering melakukannya (dari lajang, sampai menikah), tapi sekarang kamu harus melakukannya lagi karena sekarang kehidupanmu sudah berubah lagi. Saat sudah mempunyai anak, semua prioritas perngeluaran akan berubah. Itulah sebabnya semuanya harus disesuaikan antara keuangan dengan ‘pos-pos’ pengeluaran (karena akan bertambah). Ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan pada saat membuat daftar prioritas pengeluran yaitu catat pengeluaran dalam sebulan (rajin mencatat semua pengeluaran baik yang kecil ataupun besar. Perhatikan dengan seksama dan detail. Karena akan memudahkan kamu dalam menentukan prioritas pengeluaran) dan tentukan prioritas pengeluaran (mengevaluasi pengeluaran dalam sebulan. Tentukan pos-pos mana yang harus diprioritaskan dan yang mana yang bisa kamu minimalisir).

img

Berhemat

Jika daftar prioritas pengeluaran yang kamu miliki tidak sedikit, ada satu cara agar bisa mengekang keuanganmu yaitu dengan cara berhemat. Minimalisir pengeluaran untuk hal-hal yang bisa dihemat, seperti pemakaian listrik, bahan bakar kendaraan, atau biaya telepon rumah maupun telepon genggam. Selain itu, kamu dan pasangan harus mulai mengurangi pengeluaran untuk diri masing-masing. Saat ini keluarkanlah uang untuk hal-hal yang diperlukan saja. Caranya adalah dengan mulai menahan diri dari membeli atau melakukan hobimu sedikit demi sedikit. Ingat, sekarang kamu memiliki tanggung jawab baru yaitu anak. Namun meski anak menjadi prioritas utama, kamu tetap harus membeli barang-barang yang sesuai dengan kemampuanmu. Jangan memaksakan diri yang berujung pada hutang dan akan menyulitkan kondisi finansialmu. Jadilah bijak dalam mengeluarkan uang.

Miliki Investasi Pendidikan

Hal yang paling dipikirkan oleh orangtua (dari sebelum anaknya lahir) adalah biaya pendidikan yang setiap tahun semakin mahal. Jika kamu menginginkan anakmu mendapatkan pendidikan yang terbaik nantinya, kamu harus mulai mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Misalnya adalah dengan memiliki investasi pendidikan. Ada 2 jenis investasi yang bisa dipakai untuk pendidikan anak yaitu asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan. Namun kamu juga bisa memanfaatkan instrumen investasi lainnya untuk memenuhi dana pendidikan anakmu nanti.

img

Beli Asuransi Jiwa

Ternyata memiliki asuransi jiwa adalah hal yang sangat esensial setelah memiliki anak. Sebagai orang tua, kamu harus selalu memastikan kelangsungan hidup anakmu ke depannya. Tentunya dengan memiliki asuransi, maka si kecil sudah terlindungi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya. Saat membeli asuransi, sesuaikan dulu dengan tujuanmu. Dalam hal ini, tujuanmu adalah untuk proteksi, jadi pilihlah asuransi yang menawarkan dana pertanggungan yang memadai. Ingat, kelangsungan dan kesejahteraan hidup anakmu harus menjadi prioritasmu saat ini.  

Menambahkan Dana Darurat

Seiring dengan hadirnya anak dalam keluarga, maka biaya yang ditanggung juga semakin besar. Oleh karena itu, mau tidak mau kamu harus menambahkan uang untuk disimpan menjadi dana darurat. Dana darurat berguna untuk memenuhi biaya untuk keadaan darurat yang tidak dicakup oleh asuransi. Keadaan darurat bisa terjadi kapan saja dan biayanya bisa jadi murah namun bisa juga sangat mahal. Idealnya, untuk keluarga dengan satu anak, kamu harus memiliki dana darurat 6 sampai 9 kali lebih besar dari pengeluaranmu.

Selanjutnya: setelah anak tumbuh besar, mengajarkan anak tentang uang itu wajib. Bingung bagaimana caranya? Woop akan memberikan lima tips untuk mengajarkan anak tentang masalah uang yang bisa kamu coba.