6 Sikap yang Harus Dianut Saat Mendekorasi Rumah Pertama

6 Sikap yang Harus Dianut Saat Mendekorasi Rumah Pertama
ISTOCK

Meminimalisasi kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga antara kamu dan pasangan. 

Pindah ke rumah pertama. Wow! Pasti sangat menyenangkan karena akhirnya memiliki kesempatan untuk menghiasi setiap sudut dengan sentuhan dan gaya pribadi. Namun, oopss… sangat suami ternyata punya selera yang yah… bisa dibilang “agak” berbeda (istilah halusnya). Untuk menghindari cekcok yang tidak perlu karena perbedaan pendapat, ada beberapa sifat dan sikap yang harus diadoptasi oleh kedua belah pihak sejak awal, sebelum pindah rumah.

  • Mulai Proses dari Awal

Sangat direkomendasikan untuk mengidentifikasi gaya kedua belah pihak dari awal. Mulailah cari dan kumpulkan ide dari berbagai sumber dan jika memungkinkan untuk mengorder furnitur ukuran besar beberapa bulan sebelum hari pindah rumah.

  • Tetapkan Peran

Pastikan setiap individu memiliki peran yang jelas. Suami/ istri bisa bertindak sebagai “manajer projek” yang akan memastikan semua proses pindahan berjalan dengan lancar. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sifatnya penting dan besar sebaiknya tetap dibicarakan dan diputuskan secara bersama.

  • Buat Daftar tentang Hal Wajib

Setiap orang berhak memiliki wish list! Oleh karena itu, tulislah sebuah daftar tentang hal-hal yang sifatnya tidak bisa diganggu gugat sebelum proses berbelanja dan cari solusi untuk mengatasi perbedaan selera. Contohnya, bagi suami yang paling penting adalah sofa yang tidak akan membuatnya sakit pinggang saat menonton televisi seharian, sementara istri menginginkan statement sofa. Well, jalan tengahnya kalau begitu adalah mencari sofa yang nyaman dan juga cantik.

  • Kompromi atas Gaya yang Berbeda

Tentu saja, semua orang memimpikan memiliki sebuah rumah lengkap dengan pernak-pernik sesuai dengan selera dan gaya tertentu (hingga ke bentuk sendok dan garpu). Namun, ketika hidup dengan orang lain, kita juga berharap mereka mendapatkan kesempatan yang sama. Jadilah kreatif dan temukan cara-cara untuk menggabungkan kedua gaya kalian dengan memadumadankannya. Seandainya, kamu sangat terobsesi dengan bahan velvet, sementara si suami merasa itu terlalu feminin, yang bisa dilakukan adalah kompromi warna. Alih-alih membeli velvet sofa berwarna putih atau merah,  mungkin hitam adalah pilihan yang lebih tepat dan bisa menjaga kenetralan di dalam rumah.

  • Bicarakan Dana

Ini memang topik yang tidak menyenangkan. Namun, furnitur bukanlah barang yang murah. Oleh karena itu sangat krusial untuk membicarakan tentang duit sebelum proses beli-membeli dimulai. Tentukan jumlah dana yang akan dikeluarkan untuk proyek pindah rumah ini. Saat angka sudah jelas didapat, akan lebih mudah untuk memperoleh pengertian di area mana kamu bisa menghabiskan sedikit lebih banyak atau sedikit. Cobalah untuk konsisten terhadap jumlah dana yang sudah diputuskan; jika tidak akan merembet ke bagian-bagian yang lain. Kalau misalnya kamu menghabiskan uang lebih banyak dari yang diperkirakan untuk membeli sebuah lampu tidur, berarti harus menghabiskan sedikit saat berbelanja piring dan barang pecah belah lainnya.

  • Fungsi adalah yang Utama

Apapun barang yang kalian beli, ingat untuk selalu mengutamakan fungsi terlebih dahulu. Jika ada sebuah tempat tidur yang super bagus dan mahal tapi tidak bisa berfungsi ekstra sebagai storage—sementara di rumah baru tempat penyimpanan sangat terbatas—lebih baik tidak membelinya. Carilah tempat tidur yang memiliki laci-laci di bagian bawahnya yang bisa dijadikan lokasi penyimpanan barang-barang lain. Hal ini akan mengurangi stresmu saat mengatur ruangan rumah yang kecil.