Alasan Utama Hubungan Romantis Para Milenial Gagal, Menurut Seorang Ahli

Alasan Utama Hubungan Romantis Para Milenial Gagal, Menurut Seorang Ahli
ISTOCK

Terlalu banyak berharap.

Menjalin hubungan itu sulit dan dengan tingkat perceraian yang makin tinggi (di Indonesia angkanya meningkat dari tahun ke tahun), para ahli berusaha mencari alasan dan penyebab manusia gagal dalam hal tersebut. 

Seorang ahli psikologi sosial punya pendapat. Eli Finkel, dosen di Northwestern University di Illinois, percaya bahwa kita berharap terlalu banyak dan terlalu tinggi dari hubungan romantis tersebut. Artinya, jika ingin hubungan tersebut berhasil, kita harus mulai menurunkan ekspektasi secara drastis.

Berbicara kepada The Atlantic tentang buku barunya, The All-of-Nothing Marriage: How the Best Marriages Work, Finkel menjelaskan mengapa perubahan pengertian pernikahan yang terjadi selama beberapa tahun belakangan ini menjadi penyebab kita menuntut lebih dari pasangan kita. Dan hal ini juga diperparah oleh perubahan budaya. 

Selain berasumsi bahwa kita akan mencintai dan memuja pasangan kita sepenuh hati, Finkel menjelaskan bahwa ada asumsi modern yang menganggap bahwa pasangan kita juga akan membantu kita untuk bertumbuh. Inilah yang menurutnya seringkali membuat orang-orang terlalu mengandalkan pasangan untuk memuji mereka, sangat bergantung  untuk membuat mereka merasa kompeten, ambisius dan atraktif. Finkel berargumen bahwa inilah yang membuat hubungan mengalami banyak tekanan. 

"Ide buku ini adalah bahwa perubahan ekspektasi natural pernikahan telah membuat pernikahan ternyata tidak sesuai yang diharapkan, sehingga kita kecewa," katanya. Dia menyarankan untuk menyediakan waktu berkualitas bersama pasangan dan membuat jadwal bersama untuk memastikan kedua pihak memiliki pengertian dan ekspektasi yang sama dari hubungan tersebut. 

Pendapat Finkel ini senada dengan hasil penelitian baru-baru ini yang melibatkan 296 orang dewasa. Meski usia mereka masih 20an tahun dan belum menikah, para peneliti menemukan bahwa ada banyak kasus dimana pengharapan tidak sesuai dengan kenyataan, membuat para partisipan mengalami kekecewaan.