Anak Mau Masuk Sekolah: Apa yang Orangtua Harus Tahu

Love
ISTOCK

#READYFORSCHOOL

Apakah si kecil akan masuk SD tahun ini? Setelah heboh mengikuti puluhan trial class dan akhirnya memilih sekolah yang akan tepat untuk anak (bukan hanya untuk orangtua), tahap berikutnya  adalah mempersiapkan mereka lahir dan batin. “Sebelum membahas lebih lanjut tentang kesiapan sekolah, sebaiknya mengetahui terlebih dulu definisi kesiapan sekolah,” kata Imelda Saraswati, M.Psi, seorang psikolog anak. Menurutnya, school readiness merupakan kesiapan seorang anak untuk belajar dengan mudah dan efektif di lembaga pendidikan, tanpa adanya halangan emosi.

Kesiapan sekolah ini tidak bisa hanya dilihat dari satu faktor melainkan beberapa aspek yang saling berkaitan. “Dalam konteks perpindahan anak dari TK ke SD, sangat penting agar mereka siap,” lanjutnya. Satu hal yang pasti, kesiapan mereka sangat dipengaruhi oleh apa yang didapat di rumah. Stimulasi-stimulasi yang dilakukan secara dini (mulai dari bayi sampai 5 tahun) akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam berbahasa, bernalar, bersosialisasi, dan memiliki kondisi emosional yang sehat. Semua karakteristik ini akan menunjang anak saat memasuki usia sekolah (SD).

SIAPA YANG HARUS DIPERSIAPKAN?  

Orangtua

Peran orangtua adalah sebagai partner bersama-sama dengan lembaga pendidikan. Orangtua yang supportive dan mampu menciptakan kegiatan untuk menstimulus pembelajaran anak akan mampu menghasilkan anak yang siap belajar di lingkungan pendidikan formal. Orangtua dituntut untuk siap dalam melakukan kerjasama dengan pihak sekolah dalam hal pembelajaran yang harus dilalui seorang anak.

Anak

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan saat mempersiapkan anak: perkembangan motorik (kasar dan halus), emosional sosial, sikap dalam belajar, kemampuan kognitif, dan bahasa. 

Untuk itu, menurut Imelda, ada baiknya anak dilatih untuk memiliki kemampuan-kemampuan tersebut sejak usia dini.

APA YANG HARUS DIAJARKAN KEPADA ANAK? 

Ada begitu banyak yang bisa diajarkan kepada anak sebelum masuk SD dan kesanggupan mereka untuk menyerapnya, terkadang bikin kita kagum! Menurut Imelda, ada beberapa kemampuan dasar yang diharapkan dari mereka ketika masuk sekolah SD sehingga harus diajarkan jauh hari sebelumnya (masa preschool). 

Kemampuan dan sikap dalam belajar:

  • anak bisa mengontrol emosi
  • mengikuti aturan di kelas secara mandiri
  • memiliki inisitiaf dan rasa ketertarikan
  • bisa berkreasi dan berimajinasi.

Kemampuan dalam perkembangan sosial dan emosional:

  • anak berinteraksi dengan positif (menggunakan bahasa yang tepat, menjawab ketika ditanya, dll)
  • mampu bekerja sama dengan temannya dan memecahkan konflik
  • bisa mengekspresikan emosi dengan cara tepat, misalnya ketika marah tidak membuang benda-benda atau berteriak di dalam kelas.

Kemampuan kognitif dan bahasa:

  • anak memahami dan merespon komunikasi verbal
  • memiliki kemampuan menjelaskan dan menggunakan bahasa sesuai dengan konteks yang tepat (misalnya, kapan harus mengencangkan suara atau berbisik)
  • tahu bahwa buku terdiri dari huruf-huruf yang tercetak
  • bisa mengidentifikasi hampir seluruh alphabet, baik kapital maupun huruf kecil, termasuk tahu huruf-huruf yang membentuk namanya. Bisa menceritakan kembali informasi atau cerita yang dibacakan
  • mampu meniru (mengkopi) kata-kata pendek dan sederhana, juga memahami bahwa satu huruf dapat menjadi huruf depan dari sebuah kata (misalnya b untuk bola)
  • menunjukkan pemahaman angka, menyebutkan dan mengurutkan angka dengan benar. Selain itu, memahami tentang ukuran dan konsep banyak/ sedikit. Termasuk mengidentifikasi bentuk serta klasifikasi objek menurut beberapa karakteristik.

Kemampuan motorik:

  • anak mampu melompat atau menjaga keseimbangan, memanjat, menari sesuai musik
  • memiliki kemampuan koordinasi tangan dan mata, misalnya saat bermain puzzle, menulis, menggambar, dan mengancing baju
  • mampu mempraktekkan kebiasaan baik dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun, menyikat gigi, serta memiliki kesadaran tentang lapar dan kenyang.

APA YANG BISA DILAKUKAN OLEH ORANGTUA?

Melihat kemampuan-kemampuan di atas, orangtua harus berperan aktif dalam memastikan anak tersebut memiliki kemampuan yang diharapkan saat masuk SD. Ini bisa dilakukan dengan cara-cara menyenangkan dan spontan! Berikut beberapa trik yang bisa dipraktekkan orangtua agar si kecil berkembang dengan maksimal dan siap masuk SD. 

  • Memberikan stimulus yang tepat untuk mengembangkan kemampuan di atas. Misalnya, dengan memasukkan anak ke taman bermain.
  • Bercakap-cakap dengan anak untuk mengembangkan kemampuan berbahasa.
  • Membiarkan anak bermain di luar ruangan untuk melatih kemampuan motorik kasarnya agar lebih berkembang.
  • Memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain, yang secara tidak langsung akan melatih kemampuan kognitif dan perkembangan emosi anak.
  • Melatih kemandirian di rumah juga memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya, misalnya menyikat gigi, mengancingkan bajunya, atau memakan makanannya sendiri dengan menggunakan sendok.
  • Mengenalkan konsep sekolah, misalnya melalui bacaan atau tontonan.
  • Melatih anak tentang konsep aturan, misalnya menonton hanya satu tayangan atau hanya 30 menit, dll.