Apakah Anakmu Seorang Pembully?

Apakah Anakmu Seorang Pembully?
WOOP.ID

Bagaimana orangtua mengenali tanda dan menolong mereka. 

Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman sekitar rumah terkadang terdorong untuk melakukan bullying. Terkadang beberapa anak melakukan bullying pada anak yang lainnya dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Selain itu, ada juga kecenderungan anak yang ingin menunjukkan power kepada temannya karena membutuhkan pengakuan dari lingkungannya.

  • Faktor balas dendam

Adanya faktor balas dendam karena anak tersebut tidak pernah mendapatkan perlakuan yang sama ataupun peluapan emosi anak yang tidak tersalurkan karena adanya tekanan.

Apa yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mencegah anak menjadi pem-bully? Dan jika sudah "terlanjur", apa solusi terbaik?

Orangtua bisa mencegahnya. Beberapa caranya adalah:

1. Orangtua dapat memberikan contoh untuk tidak melakukan kekerasan baik verbal, non-verbal maupun cyber. Orangtua dapat mengembangkan kebiasaan saling menyayangi dan membantu anak untuk memahami berbagai kondisi yang ada di luar. 

2. Orangtua dapat membicarakan atau memberikan pengetahuan kepada anak sejak dini mengenai bullying sesuai dengan usia anak. Seperti untuk usia 3-6 tahun, orangtua mengajarkan kasih sayang kepada sesama manusia atau binatang; pada usia sekolah anak diberikan pengetahuan mengenai bullying itu sendiri, penyebab, dan dampaknya.

3. Menjaga komunikasi konsultatif dengan anak. Orangtua tidak langsung memberikan penghakiman kepada anak ketika mereka bercerita, tapi bersedia mendengarkan semua keluhannya. Hal tersebut dilakukan agar anak bisa lebih terbuka dengan orangtua sehingga bisa memantau interaksi anak dengan lingkungan pertemanan atau sekitarnya. 

4. Mendorong anak untuk melakukan hal-hal positif atau hal yang disukainya. Hal ini dapat membantu anak untuk menyalurkan energi atau emosinya, serta dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Sementara, jika anak ternyata sudah memperlihatkan tanda-tanda agresif, yang harus diperbaiki adalah seluruh tatanan dalam keluarga, apabila bullying tersebut “bersumber” dari keluarga. Orangtua bisa memulai komunikasi yang intensif dengan anak, dan membantu mencari cara agar anak memiliki penyaluran emosi konstruktif (bisa dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif atau kesukaannya). Orangtua pun bisa menghubungi tenaga ahli untuk anak agar mendapatkan bantuan/intervensi yang intensif.