Apakah Orangtuamu Kamu?

Apakah Orangtuamu Kamu?
ISTOCK

Tips saat orangtuamu melakukan kesalahan.

Bilang "tidak" kepada teman atau anak itu sulit, apalagi kepada orangtua yang melahirkan, membesarkan, memberi makanan, membiayai sekolah, sampai biaya pernikahan. Terutama saat mereka memberikan petunjuk hidup yang mungkin berlaku pada masa kejayaan mereka, tapi sulit dilaksanakan di era Instagram.

“Orangtua pasti sebisa mungkin menyampaikan hal yang konstruktif dengan tujuan yang baik bagi anak. Benar tidaknya nasihat yang disampaikan orangtua sangat tergantung pada situasi saat itu, termasuk pemikiran akan konsekuensinya,” ujar Marcelina Melisa Dewi, S. Psi, M. Psi, Psikolog., seorang psikolog klinis anak dari Mutiara Edu Sensory dan Brawijaya Clinic.

“Pemikiran yang terbaik tentunya didasarkan pada konsekuensi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, seringkali nasihat yang muncul didasarkan pada pengalaman pribadi dengan kurang mempertimbangkan berbagai hal, misalnya seperti situasi saat ini, lingkungan anak, karakter anak, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, saat anak beranjak remaja, biasanya banyak terjadi konflik. Karena remaja mulai kritis berpikir mengenai apa yang menjadi keinginannnya. Di sisi lain terdapat tuntutan dari orangtua,” lanjutnya.

Menurut Lina yang bisa dilakukan anak saat ini adalah mendengarkan apa yang disampaikan orangtua, tapi harus menyesuaikan dengan keadaan dan konsekuensi yang bisa terjadi.

Itu tentang orangtua memberikan nasihat. Bagaimana halnya dengan orangtua yang karena prinsip dan pengalaman hidupnya melakukan sesuatu yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman—bolehkah kita melarangnya dan bagaimana cara kita mengatakan kepadanya?

“Jika hal yang menurut kita ‘salah’ tersebut sudah terjadi, maka sebaiknya kita tidak secara terang-terangan mengucapkan kata ‘salah’ pada orangtua. Karena apa yang terjadi sudah tidak bisa diulang lagi, jadi sebaiknya kita fokus pada hal yang akan datang," saran Lina. 

Dengan harapan, semua pihak belajar, lalu lakukan hal ini: “Pertama, kita bisa mencari sisi positif yang dilakukan oleh orangtua, atau maksud baik yang dimilikinya. Kedua, kita bisa memberi masukan alternatif tindakan yang dapat dilakukannya sehingga tidak menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Ketiga, kita bisa menyampaikan keyakinan bahwa orangtua mampu memikirkan alternatif tindakan yang lebih baik di masa yang akan datang,” jalasnya.

Konon katanya anak adalah “bayangan” orangtua. Mau tidak mau, apa pun yang orangtua lakukan akan berpengaruh terhadap anak, begitupun sebaliknya. Contoh paling kekinian adalah saat netizen mempertanyakan kebijakan seorang Atiqah Hasiholan, ketika ibunya, Ratna Sarumpaet terbelit perkara hoaks. Lalu jangan lupakan trending #SaveRioDewanto (suami Atiqah). 

“Saat orang berbuat salah, terdapat dua pilihan cara mengevaluasi penyebab kesalahannya. Ada orang yang langsung merefleksikan diri dan menemukan kesalahan terjadi karena faktor di dalam dirinya (faktor internal). Namun, ada juga orang yang menyalahkan faktor luar dirinya (faktor eksternal)," ujar Lina.

Yang pasti, bukan salah anak ketika orangtua berbuat salah. Begitu pula sebaliknya. Anak dan orangtua adalah individu yang terpisah dan berbeda, meski memiliki pertalian darah, tulang pipi yang sama atau bentuk jempol yang mirip. 

Dan perlu diketahui bahwa saat seorang orangtua berbuat kekeliruan, "Banyak juga orangtua yang mengevaluasi terlebih dahulu tindakannya, dan introspeksi." Jadi, kemungkinan mereka pun menyesal dan belajar dari konsekuensi yang terjadi. 

Sementara jika statusmu adalah anak dan orangtuamu melakukan sebuah kesalahan, memberikan tanggapan adalah sesuatu yang wajar. "Tentunya kita mengomunikasikannya dengan cara yang asertif. Pertama, pilihlah kata yang netral dan tidak menghakimi tapi memberikan masukan bagi orangtua. Kedua, jagalah sikap tubuh dan ekspresi wajah saat berbicara. Ketiga, pilihlah situasi yang tenang saat menyampaikan hal tersebut,” saran Lina.

Sulit? Pasti. Kalau begitu, good luck!

Selanjutnya: Menjadi orangtua, biasanya kulitmu pun ikut menua. Pastikan produk anti-aging-mu mengandung lima bahan ini