Bagaimana Agar Tetap Waras Saat Mencari Pasangan Lewat Aplikasi Kencan Online

Love
ISTOCK

Geser kiri–atau kanan, ya? Terlalu banyak pilihan.

Suka atau tidak, dating online adalah salah satu tempat menemukan belahan jiwa. Sebuah data menyebutkan bahwa metode bertemu seseorang via dating site bahkan lebih populer dibandingkan cara-cara tradisional seperti melalui teman, teman kuliah atau di tempat kerja. Masuk akal, karena memang ada begitu banyak "ikan" di dunia maya. Jika merasa sreg dengan satu ikan, hanya perlu menggeser ke kiri, dan tadaa... kandidat berikutnya muncul beserta dengan persentase kecocokan melebihi 50%, hasil kerja keras dari "mak coblang" modern bernama artificial intelegence yang dengan penuh perhitungan mengkalkulasi segalanya, dari hobi sampai model rambut . 

Itu kelebihannya. Namun, kewarasan mulai digelitik ketika ternyata kamu dan kandidat cocok, saling suka—eh, satu, dua hari berlalu tidak ada kabar. Sekadar ucapan "hello" bahkan tidak muncul. Dan ini terjadi berkali-kali dengan orang yang berbeda. Jadi, haruskah mulai menyapa duluan? Atau, mungkin sebaiknya tidak menggeser kiri atau kanan agar tidak terlalu berharap? Argh... begitu banyak pertanyaan—kapan ketemu jodohnya!

Irene Raflesia, M. Psi., seorang psikolog klinis dari Klinik Pelangi, Cibubur, mengatakan: “Sudah tentu, aplikasi kencan online dapat menawarkan pilihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan kenalan yang kita dapatkan dari keluarga dan teman. Fitur matching yang ada di dalamnya, terlepas dari kriteria yang digunakan dan seberapa konsisten hasil percocokan ini, juga kerap dipandang sebagai alat bantu bagi pengguna situs atau aplikasi kencan online ini.” Selain itu, “kemudahan lain yang bisa ditawarkan dari sisi berkomunikasi sebelum bertemu di dunia nyata. Fitur yang ada di dalamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi si pemakai,” sambungnya.

Geser kanan, geser kiri. Geser kiri, kiri, kiri, kiri, kiri—akhirnya bingung. Sedikit menggila. Panik karena sebegitu banyak pilihan, tapi tidak ada yang bisa digeser ke kanan. 

Menurut Irene, meski tampaknya kencan daring menawarakan banyak kemudahan, kita juga perlu mengenali keterbatasan dari platform kencan tersebut agar lebih dapat memaksimalkan manfaat yang ditawarkan. “Saat merasa pilihan terlalu banyak sehingga bingung memilih ‘calon pasangan’ yang tepat untuk berkenalan lebih lanjut, sebenarnya kamu bisa menyusun rencana yang jelas tentang prioritasmu dalam menemukan seseorang yang tepat," tuturnya. "Hal yang perlu kamu tanamkan adalah di dunia ini tidak ada pasangan yang ‘sempurna’,” tegasnya. Yep, bahkan meski artificial intelegence sepertinya sudah berusaha mati-matian menemukan pasangan yang tepat—tapi bukan berarti sempurna. 

Oh iya, satu lagi, “karena ini media online, kita pun lupa memanfaatkan banyak waktu untuk menyimak profil seseorang. Untuk menghindari kemungkinan kamu ‘berbelanja profil’ (karena melihat fotonya saja), saya sarankan untuk menentukan terlebih dahulu apa yang kamu cari dari pasangan, dari hubungan sebelum memulai mencari jodohmu,” sarannya.

Tidak tahu apa yang kamu cari? “Fitur matching bisa jadi akurat kepadamu, tapi belum tentu berlaku sama dengan orang lain," katanya.

Pernah menonton serial TV Black Mirror episode Hang the DJ? (Woop merekomendasikan episode ini). Segenius dan seakurat apa pun mesin, tetapi, "bagaimana pun kamu yang jauh lebih mengenal dirimu sendiri ketimbang algoritma dan tes kepribadian yang ditawarkan. Belum lagi kita pun sama-sama belum mengetahui kriteria apa yang digunakan yang membuat komputer mengatakan profil A adalah pasangan yang cocok buatmu. Ada baiknya untuk bersikap skeptis dalam menentukan kecocokan karena fitur ini mungkin mengabaikan hal yang kita cari dalam pasangan. Cocok atau tidaknya kita dengan seseorang baru dapat kita ketahui setelah beberapa kali bertemu dan berhubungan. Tentunya komunikasi secara langsung akan sangat membantu menemukan kecocokan antara kita dan calon jodoh,” papar Irene.

Ah, sumber kebingungan berikutnya: komunikasi, mengobrol dengan seseorang yang wajahnya, berkat sudut pengambilan gambar tertentu, membuat kita kesengsem. Bagaimana cara membuka obrolan tanpa terkesan berlebihan?

“Dari sisi komunikasi, chatting sebelum bertemu langsung di dunia nyata memang menawarkan keamanan dan kemudahan tersendiri. Bagi orang yang sibuk misalnya, chatting sebelum bertemu memudahkan mereka untuk memeriksa kesesuaian antara mereka dengan profil yang cocok. Sayangnya tidak semua orang bisa betul-betul menampilkan dirinya apa adanya melalui komunikasi dunia maya," tutur Irene. Pasalnya, "komunikasi dunia maya tidak memberikan informasi penting yang kita butuhkan dalam menilai ketertarikan secara fisik dan emotional. Belum lagi kalau ternyata orang yang kita ajak chatting memiliki motif dan tujuan yang berbeda dari diri kita. Ini akan mempersulit kita mencapai tujuan,” jawabnya.

Mereka hanya iseng, padahal kamu serius. Mereka hanya mencari one-night stand, sementara kamu ingin happily ever after. Atau sebaliknya. 

Oleh karena itu, “upayakan untuk mempelajari informasi pada profilnya terlebih dahulu sebelum menghubungi profil orang yang dinilai cocok dengan dirimu. Melalui platform kencan online ini sebetulnya sah-sah saja untuk menghubungi orang lain dan mengajaknya berkenalan lebih dahulu. Tentu ada risiko orang yang dituju tidak membalas tapi ini bukanlah menjadi masalah, karena pada dasarnya fungsi platform ini memang hanya memfasilitasi pertemuaan saja. Kita juga kadang tidak membalas pesan yang masuk ‘kan?" katanya.

Irene menyarankan saat berkenalan, ada baiknya untuk menanyakan hal-hal yang bersifat umum saja. “Tidak ada batasan topik yang perlu atau tidak perlu dibahas dan seberapa sering kamu mengirimkan pesan kepadanya. Contohnya, kamu bisa menanyakan hobi, pekerjaan, kegiatan di luar pekerjaan, dan juga keluarga. Kamu juga bisa menanyakan pertanyaan seperti apa yang dicari dari hubungan serta apa yang mendorong dia menghubungi kamu. Yang perlu diingat, perkenalan juga membutuhkan proses dan kamu tidak perlu terburu-buru mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang orang tersebut. Jika ternyata kamu menemukan bahwa hal yang dicari dari hubungan tidak sesuai dengan tujuan, mungkin ada baiknya untuk dijadikan teman saja.”

Begitu, ya. Sabar. Oh, sebetulnya, dalam memilih pasangan lewat kencan daring ini apakah harus memiliki kegemaran yang sama dengan kita atau malah berbeda dengan kita?

“Tidak ada patokan khusu terkait cara kita memilih pasangan. Ada orang yang cocok dengan orang yang bertolak belakang dengan dirinya, ada pula orang yang cocok dengan orang yang memiliki hobi yang sama. Pada dasarnya, platform kencan online ini hanya berfungsi sebagai alat bantu untuk mempertemukan jodoh dari dunia maya untuk berkenalan di dunia nyata. Hanya kita yang mengetahui apa yang kita cari dari pasangan dan dari sebuah hubungan romantis. Hal yang terpenting adalah memastikan tujuan, visi misi yang sama. Kamu juga perlu memastikan bahwa calon jodohmu ini bebas dari ikatan perkawinan untuk menhindari kemungkinan terjadinya perselingkuhan. Selama visi dan misi sejalan, kamu tentu dapat menimbang apakah teman baru kamu layak untuk mendapatkan tempat di hatimu,” ujar Irene. 

Masih bingung? Sebelum akhirnya kopi darat dan mengecek kebenaran profil dan obrolan maya selama ini, Irene menyarankan beberapa hal: 

  1. Pilihlah tempat umum sebagai tempat janjian. Pertemuan pertama sebaiknya dilakukan di kafe, mal, atau tempat yang ramai. Setidaknya ini dapat memberikanmu waktu untuk menilai apakah orang tersebut temui memiliki maksud lain sebelum akhirnya menyetujui untuk bertemu di tempat yang lebih sepi.

  2. Pastikan teman atau keluargamu tahu tentang pertemuan ini. Setidaknya ada teman/keluarga yang mengetahui kamu pergi ke mana, dengan siapa, dan kapan. Aturlah waktu untuk sesekali menghubungi teman/keluargamu. Dan bila perlu, kamu dapat pergi bersama teman/keluarga dan membiarkan mereka mengawasi saat pertemuan terjadi. 

  3. Bayar sendiri-sendiri. Kamu mungkin perlu berhati-hati sebelum menerima hadiah atau uang pada saat bertemu dengan teman barumu itu. Jika kamu tidak yakin dengan ketulusannya, diskusikan pada keluarga dan teman terlebih dahulu sebelum melangkah lebih maju

  4. Gunakan pakaian yang rapi dan sopan. Pastikan untuk tetap menggunakan busana yang rapi dan tidak terbuka. Tampil menawan tak harus selalu menjadi seksi, 'kan?

  5. Percayalah pada firasat. Jika kamu merasa situasinya janggal karena alasan apa pun, segeralah tinggalkan tempat tersebut. Tidak ada keharusan untuk tetap bertahan dalam situasi tersebut dan melanjutkan kencanmu.

Oke, selanjutnya setelah bertemu dan ternyata cocok (syukurlah!), cari tahu apakah dia memiliki kriteria "pasangan ideal" ini