Bagaimana Cara Menunjukkan Dukungan kepada Teman yang Mandul

Bagaimana Cara Menunjukkan Dukungan kepada Teman yang Mandul
ISTOCK

Belajar untuk sensitif.

Saat seseorang melakukan sesuatu (misalnya walk out di tengah-tengah sebuah pidato), selalu ada saja komentar yang bisa kita ucapkan dengan mudah dan cepat—memang lidah tak bertulang. Juga merespon melalui media sosial, bahkan ketika tangan bertulang (tapi memang tulang tangan sangat fleksibel). Namun harus diakui: tidak gampang menemukan kata-kata yang tepat ketika seorang teman bercerita bahwa dirinya mandul. Jika bilang, "iya aku ngerti," ada indikasi bahwa kita benar-benar tahu kondisi dan perasaannya, padahal kita tidak tahu sama sekali. Peribahasa "always try to put yourself in other's self" ada batasannya. Jika bilang, "it's ok, lo bakal baik-baik saja," ada implikasi bahwa permasalahan yang dihadapinya tidak penting. 

“Masalah ketidaksuburan memang sangat menakutkan untuk seorang perempuan. Di situasi yang sulit seperti itu, sebagai teman harus benar-benar ada di sampingnya untuk memberikan dukungan agar ia tetap semangat,” ujar Dwita Priyanti, M.Psi, Psikolog, seorang psikolog anak dan dan keluarga dari Rumah Dandelion dan Raqqi Consulting.

Topik pembicaraan ini memang sensitif. Saking sensitifnya, terkadang karena tidak tahu harus bagaimana, kita enggan membicarakannya. Takut salah ngomong. Padahal, kita ingin banget membantu dan menjadi teman yang berguna. 

Untuk itu, Dwita memberikan beberapa cara bagaimana cara menunjukkan kepada teman yang sulit memiliki anak. 

  1. Menjadi teman curhat yang dapat dipercaya dan membuat nyaman untuk bercerita. Kamu dapat menjadi pendengar yang baik dari keluh kesahnya. "Terkadang, kamu tidak perlu memberikan solusi tertentu, tapi menjadi tempat untuk bercerita dan sebagai sumber dukungan secara emosional dapat menjadi bantuan yang besar bagi seorang teman."
  2. Memberikan perspektif lain dari masalah yang dialami oleh teman. Atau, kamu dapat mengenalkannya kepada teman lainnya yang memiliki masalah serupa, sehingga dia mendapatkan dukungan emosional.
  3. Memberikan informasi mengenai hal-hal yang mungkin dilakukan oleh temanmu untuk mengatasi permasalahannya. "Misalnya, kamu bisa memberikan informasi mengenai dokter yang direkomendasikan untuk mengatasi masalah yang dialaminya. Atau, dapat juga memberikan alternatif solusi lain untuk mengatasi permasalahannya."
  4. Jangan mengajaknya bercanda. "Masalah ketidaksuburan merupakan masalah yang sangat sensitif untuk perempuan. Jadi, jangan pernah menganggapnya sebagai bahan lelucon, karena bisa membuatnya sakit hati."
  5. Memberikan dia sedikit ruanguntuk menenangkan hati saat ia melihat banyak perempuan yang hamil dan memiliki anak. "Tapi kamu tetap harus menjadi orang yang selalu ada untuknya, kapanpun dan dimanapun ketika ia butuhkan."
  6. Jika kamu sedang hamil, jangan pernah mengeluh di depannya, "karena akan menyakitkan baginya walaupun mungkin dia akan tersenyum di depanmu."