Bagaimana Mendorong Anak agar Suka Membaca

Bagaimana Mendorong Anak agar Suka Membaca
ISTOCK

Dimulai dari saat mereka masih di dalam perut. 

Tidak bisa dipungkiri kita hidup di era iPads, tapi bukan berarti si kecil tidak bisa merasakan kesenangan yang sama saat membaca A Very Hungry Caterpillar dan bermain Where’s My Water? 

Jika anak sudah terlanjur suka dengan permainan di iPads, tetap saja tidak terlambat melatihnya untuk suka membaca. Berikut beberapa caranya. 

Mulai Sejak Dini (dari Kandungan)

Idealnya, sebelum bertemu dengan si kecil, kamu bisa menciptakan fondasi agar dia suka membaca. Sebuah penelitian dari Pacific Lutheran University menemukan bahwa bayi mulai belajar dan mengerti bahasa sejak dalam kandungan. Jadi, jika secara konsisten kamu membaca untuknya dengan suara lembut dan menenangkan saat sedang hamil dan melanjutkan kebiasaan ini sampai usia infant, kemungkinan besar dia akan menjadi seorang kutu buku. 

Jadikan Membaca sebagai Ritual

Ketika begitu banyak yang harus dikerjakan di rumah, sangat mudah untuk menyerah pada godaan untuk melewatkan bedtime story. Kita berpikir, “Ah, cuma sekali aja kok.” Akan tetapi apabila kita membuat rutinitas membaca ini sebagai prioritas, anak akan belajar bahwa membaca bisa sangat menenangkan, menyenangkan, dan waktu penting untuk mempererat hubungan dengan orangtua.

Jangan Khawatir untuk Menyesuaikan dengan Keinginan Mereka

Jika si kecil (yang masih berumur 6 tahun) memohon-mohon untuk membaca Harry Potter, tidak ada salahnya untuk memulai dari sekarang. Baca satu bab setiap malam, dan ketika tiba ke buku Goblet of Fire, bisa jadi dia yang akan membacakannya untukmu.

Cari Buku sesuai Ketertarikan Mereka

Si kecil sangat tergila-gila dengan zebra, selalu ingin pergi ke kebun binatang dan bermimpi untuk bekerja di sana. Pastikan untuk menyediakan lebih banyak pilihan buku tentang binatang, mulai dari The Story of Ferdinand sampai It’s Not Easy Being a Bunny.

Cari Inspirasi dari Film dan Serial TV

Berita baiknya: ada begitu banyak film anak-anak yang terinspirasi dari buku, sehingga tidak perlu memberikan sinetron untuk membuat mereka diam selama beberapa menit. Sebut saja Mary Poppins, The Wizard of Oz, Dr. Seuss’ The Lorax, Cloudy With a Chance Meatballs, How to Train Your Dragon, Charlotte’s Web, Willy Wonka & Chocolate Factory, Alice’s Adventure in Wonderland, Bambi, The BFG, dan masih banyak lagi. Jika si kecil akhirnya jatuh cinta dengan versi filmnya, kemungkinan dia akan terobsesi untuk menyelesaikan bukunya sampai halaman terakhir.

Kunjungi Perpustakaan

Kapan terakhir kali kamu menginjakkan kaki di perpustakaan? Tidak ingat! Hm, bisa jadi saat masih sekolah, ya? Namun, karena sekarang sudah punya anak, ini saatnya mendatangi perpustakaan secara teratur. Buatkan kartu untuk si kecil dan biarkan dia memilih buku mana yang ingin dipinjam dan dibaca. Ingat untuk selalu mengembalikan buku-buku tersebut tepat pada waktunya.

Bantu Mereka untuk Membangun Perpus Pribadi

Apel jatuh tidak jauh dari pohonnya. Jika orangtua memiliki satu lemari penuh buku, ada kecenderungan anak menginginkan hal yang sama. Taruh sebuah lemari buku di kamarnya atau berikan dia ruang tersendiri di lemari bukumu.