Bagaimana Mengetahui Anak Kecanduan Ponsel, Televisi atau Layar Lain

Bagaimana Mengetahui Anak Kecanduan Ponsel, Televisi atau Layar Lain
ISTOCK

Kata kunci: bukan tentang berapa jam.

Di jaman secanggih ini melihat anak terpaku dengan layar ponsel atau tablet bukanlah pemandangan seajaib peristiwa pelangi bertahan selama sembilan jam di langit di Taiwan minggu lalu. Namun, jika terlalu lama (misalkan sembilan jam), orangtua menjadi khawatir dan takut bahwa anaknya sudah terlanjur kecanduan layar teknologi. Orangtua juga akhirnya bertanya-tanya berapa lama sebaiknya anak diperbolehkan bermain dengan layar—melototi tablet, main games, kirim pesan, media sosial? Berapa jam baru bisa disebut keterlaluan?

Jika itu yang menjadi pertanyaan besarmu selama ini selaku orangtua, sebuah penelitian menyatakan bahwa bisa jadi itu bukanlah pertanyaan yang tepat dan yang menjadi sumber kekhawatiran. Studi ini menyimpulkan bahwa sebenarnya yang bisa dijadikan indikator apakah seorang anak memiliki masalah sosial atau emosional dengan screen addiction adalah dari bagaimana anak menggunakan alat-alat tersebut, bukan berapa lama mereka menghabiskan waktu di depannya. 

"Memang biasanya para peneliti dan dokter menghitung atau mempertimbangkan jumlah waktu sebagai faktor penting untuk menentukan apa yang normal dan tidak atau sehat atau tidak," kata Sarah Domoff, salah satu peneliti dari University of Michigan Center for Human Growth and Development.

Menurut penelitian ini, tidak penting apakah anak tersebut menghabiskan waktu satu atau lima jam (meskipun tidak disarankan untuk sebanyak ini)—karena masalah ini tidak hanya tentang angka. "Yang paling penting adalah apakah penggunaan teknologi tersebut menimbulkan masalah terhadap aspek hidupnya yang lain atau menjadi aktivitas yang menyita semua waktunya," kata Domoff.

Jadi bagaimana orangtua bisa mengetahui apakah anak kecanduan dengan smartphone, televisi, komputer, laptop, tablet, dan video games? Ini gejala-gejala yang harus dikenali dan diperhatikan: screen time mengintervensi aktivitas sehari-hari anak, menyebabkan konflik terhadap anak dan keluarga, atau menjadi satu-satunya yang membuat anak bahagia. Dan jika si kecil memperlihatkan tanda-tanda tersebut, ada baiknya orangtua mengambil sikap karena screen addiction memiliki pengaruh negatif terhadap hubungan, tingkah laku dan emosi anak.