Bagaimana Menghadapi Pasangan yang Super Pelit (Selalu Siap dengan Kalkulator)

Bagaimana Menghadapi Pasangan yang Super Pelit (Selalu Siap dengan Kalkulator)
iSTOCK

Rasanya seperti berhadapan dengan Scrooge McDuck.

Bagi pasangan yang sudah menikah, konflik ini dapat menjadi isu yang besar tatkala pasangan mengeluh tentang caramu dalam mengatur keuangan. Hal ini juga berpotensi menimbulkan pertengkaran besar dalam rumah tangga. "Tak jarang perdebatan ini akan membuat kita berpikir kembali tentang kecocokan kita dengan pasangan," kata Irene. Sebelum berpikir jauh ke sana, ada baiknya kamu bersama dengan pasangan menimbang kembali apa yang menjadi prioritas dalam menggunakan uang. Sepakati pula kebijakan lain dalam menggunakan uang, seperti jumlah uang yang boleh dibelanjakan untuk keperluan pribadi, alokasi penghasilan untuk tabungan, investasi dan sebagainya.

3. Apakah pasanganmu dapat menerima perbedaan pandangan kalian atau dia cenderung memaksakan agar kamu berubah sikap menjadi lebih “hemat” seperti dirinya?

"Kompleksitas dari konflik yang dihadapi dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi dengan pasangan," terang Irene. Menurutnya, dalam menghadapi hal ini, ada baiknya kamu memahami dulu apa sebetulnya yang menjadi keluhan dari pasanganmu. Bisa jadi pasangan pernah memiliki pengalaman buruk atau ketakutan akan bangkrut. "Pasangan mungkin terkesan memaksakan kita untuk menyesuaikan cara kita mengatur keuangan dengan kebiasaan dirinya. Walau mengetahui alasan di balik keluhan, tak berarti kita membenarkan perilaku pasangan,—tapi setidaknya kita memahami latar belakang tindakannya. Dengarkan kebutuhannya dan renungkan terlebih dahulu sebelum kamu mengutarakan kebutuhanmu kepada pasangan," sarannya. 

Setelah bertanya kepada diri sendiri, apa yang harus dilakukan?

“Sebelum menikah, tentu kita sudah berusaha sebaik mungkin memilih orang yang kelak mendampingi kita dalam suka dan duka. Pemilihan ini tentu dilandasi oleh prioritas kita masing-masing dalam menentukan pasangan. Saat sudah menikah, kita berharap konflik keuangan tidak menjadi sumber keretakan rumah tangga dan di sinilah komunikasi dan keterbukaan kita diperlukan," jawabnya. Irene menganjurkan agar satu sama lain melakukan negoisasi tentang tujuan keuangan, anggaran bulanan, alokasi uang, karena " ini sangat diperlukan dalam upaya mencapai solusi yang optimal alias win-win solution," paparnya. Bila diperlukan, pasangan juga disarankan untuk mengikuti kelas perencanaan keuangan atau berkonsultasi dengan perencana keuangan tentang tujuan keuangan ini. Apabila negosiasi ini sedemikian mengganggu keharmonisan rumah tangga, ada baiknya pasangan juga mempertimbangkan untuk berkonsutasi dengan psikolog, konselor dan kerabat terdekat lainnya,” saran Irene.