Ini Kenapa Minyak Telon Bisa Berbahaya untuk Bayi

Ini Kenapa Minyak Telon Bisa Berbahaya untuk Bayi
istock

BPOM RI menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kami tentang minyak telon dan minyak kayu putih

Berawal dari komentar salah satu kenalan yang berkecimpung dalam bisnis aroma. “Saya bingung, kok minyak telon diperbolehkan untuk dipakai anak-anak di Indonesia karena kandungan minyak kayu putih di dalamnya bisa berbahaya buat mereka,” ungkapnya saat itu. Panik dan khawatir mendengar pernyataan itu. Bagaimana tidak, anak perempuan kecil saya cukup sering menggunakannya. Teman-teman saya yang memiliki anak kecil juga sering memakainya, entah itu buat menghangatkan badan si kecil atau hanya sekadar memberikan wewangian segar pada si bayi sehabis mandi.

Penasaran, saya pun mencari tahu kebenarannya. Satu-satunya narasumber yang bisa menenangkan saya adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Leganya, badan tersebut melalui Dra. Indriaty Tubagus, Apt, M.Kes, Plh. Deputi Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, menjawab pertanyaan-pertanyaan saya melalui e-mail.

Fakta Tetang Minyak Telon

Apakah minyak telon yang beredar di pasar Indonesia mengandung kayu putih oil?

Minyak telon merupakan sediaan obat tradisional yang termasuk kategori sediaan low risk di Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik Badan POM. Kriteria produk low risk adalah aman (profil keamanan dan kemanfaatan diketahui pasti), komposisi sederhana (dikenal secara empiris), simplisia yang boleh digunakan secara tertentu, biasanya dalam bentuk sediaan topikal (minyak obat luar), dan memiliki klaim penggunaan tradisional dengan tingkat pembuktian umum.

Komposisi minyak telon dapat mengandung oleum cocos (minyak kelapa), oleum foeniculi (minyak adas), oleum cajuputi (minyak kayu putih), oleum eucalypti (minyak eucalyptus), oleum anisi (minyak adas manis). Komposisi dalam minyak telon tergantung formulasi dan produsen bersangkutan.

Jika hanya mengandung oleum di atas,  klaim dapat berupa: membantu meredakan perut kembung dan/atau membantu memberikan rasa hangat pada tubuh bayi. Komposisi minyak telon bisa ditambahkan dengan oleum geranii (minyak geranium), oleum citronella (minyak sereh wangi), oleum lavandula (minyak lavender) dan klaim dapat ditambahkan untuk membantu menghindari gigitan nyamuk.

Komposisi minyak telon bisa ditambahkan dengan oleum chamomile (minyak chamomile,) oleum jojoba (minyak jojoba), oleum europaea (minyak zaitun) dan klaim dapat ditambahkan untuk membantu melembutkan kulit bayi.

Jadi, jika ditanya apakah minyak telon mengandung minyak kayu putih, maka minyak telon dapat mengandung minyak kayu putih, tergantung dari formula masing-masing produsen.

Apakah kayu putih oil itu sendiri berbahaya bagi anak-anak?

Mencium pipi bayi
istock

Minyak kayu putih murni (100%) tanpa campuran dengan minyak lain tidak digunakan untuk bayi. Minyak kayu putih pada umumnya aman digunakan oleh sebagian besar orang pada kadar yang tidak berlebihan. Pada sebagian kecil orang, minyak kayu putih dapat menyebabkan alergi. Minyak kayu putih murni (100%) terlalu keras untuk kulit bayi, namun cukup aman untuk anak-anak dalam penggunaan topikal, selama tidak digunakan pada bagian sensitif (mata, hidung dan bibir) dan tidak dihirup karena dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Gejala keracunan minyak kayu putih umumnya dapat terjadi pada penggunaan oral muntah (Martindale 37th ed).

Bagaimana mengetahui bahwa sebuah produk minyak telon yang beredar di pasaran  aman bagi anak-anak?

Pastikan produk yang digunakan aman dengan melakukan cek kemasan, cek izin edar dan cek kedaluwarsa (Cek KIK); dapat dilakukan melalui situs Badan POM. Minyak telon yang beredar di pasaran mempunyai nomor izin edar diawali dengan kode TR diikuti nomor.

Adakah cara terbaik pemakaian minyak telon? Apakah ada volume maksimal pemakaiannya?

Minyak telon pada dasarnya lebih lembut bila dibandingkan dengan minyak kayu putih murni karena minyak telon merupakan kombinasi dari beberapa jenis minyak. Efek hangatnya juga tidak sepanas minyak kayu putih dan penggunaan minyak telon secara topikal (dioleskan di kulit) umumnya aman. Penggunaan minyak telon pada bayi biasanya setelah mandi atau juga pada kondisi bayi perlu dihangatkan misalnya bila sedang pilek. Minyak telon dapat dipakai apabila diperlukan, dengan dioleskan seperlunya pada kulit, utamanya perut, punggung, dada dan telapak kaki. Penggunaan yang aman bagi bayi adalah dengan meneteskan minyak telon pada telapak tangan orang tuanya untuk mengetahui derajat kepanasannya, dan kemudian dioleskan pada bagian kulit bayi yang diperlukan.

Adakah bagian tubuh yang seharusnya tidak dioleskan minyak telon?

Bayi yang baru lahir (ilustrasi gambar)
Bayi yang baru lahir (ilustrasi gambar)

Penggunaan minyak telon pada bayi dan anak di bawah 6 tahun sebaiknya menghindari bagian mukosa seperti mata, hidung dan bibir. Penggunaan di sekitar mata dapat menyebabkan rasa pedih dan iritasi dan di sekitar hidung dapat menyebabkan efek samping apabila terhirup. Penggunaan minyak telon pada bayi juga harus memperhatikan apakah kulit bayi dan anak di bawah 6 tahun tersebut sensitif terhadap kandungan dalam minyak telon. Apabila timbul iritasi seperti kemerahan pada kulit, kulit mengelupas, dan sebagainya, penggunaan minyak telon agar dihentikan dan konsultasi ke dokter.

Selanjutnya: