Dia Selingkuh dan Tetap Melanjutkan Hubungan?

Dia Selingkuh dan Tetap Melanjutkan Hubungan?
ISTOCK

Lima langkah ini harus dilakukan dengan kepala dingin. Membutuhkan perhitungan yang sangat matang.

“Belum lagi saat kita sudah mengambil keputusan, kita tidak dapat memastikan reaksi orang lain atas tindakan yang kita ambil," kata Irene merujuk kepada teman, keluarga, atau siapa pun yang menjadi tempat curhat kita selama ini tentang naik-turunnya hubunganmu. "Bila sejalan dengan sarannya, orang mungkin mendesak kita segera mengambil tindakan meski kita mungkin belum merasa siap. Di lain sisi, bila tindakan yang kita ambil tidak sejalan dengan sarannya, orang mungkin bereaksi tertentu dan berusaha memaksakan sarannya untuk kita pertimbangkan kembali,” katanya.

Ia melanjutkan, “tidak ada kepastian apakah saran dari orang lain sudah pasti ampuh begitu juga dengan keputusan yang kita ambil sendiri. Hal yang terpenting adalah menyadari betul apa yang konsekuensi yang mungkin muncul akibat tindakan yang akan kita ambil. Jika kita memutuskan untuk melanjutkan hubungan, kenalilah bahwa proses ini memerlukan waktu untuk bisa kembali seperti sedia kala. Kamu pun dapat meminta bantuan psikolog atau konselor keluarga dalam meninjau keputusanmu apabila diperlukan.”

Setelah dikhianati, dibohongi, diselingkuhi, pertimbangan ekstra komprehensif dibutuhkan. Apalagi jika, "hubungan itu adalah hubungan yang membutuhkan komitmen jangka panjang seperti pernikahan. Bagaimana pun kita sama-sama manusia yang tak luput dari kesalahan dan tentu bisa saja mengambil tindakan tanpa penilaian yang matang. Jika memang hubungan sudah betul-betul tidak dapat diselamatkan, berpisah mungkin menjadi jalan tempuh yang lebih baik. Prioritas tetap ada pada kenyamanan fisik dan mental dalam situasi tersebut. Menoleh ke belakang tanpa menyesali tindakan yang diambil akan menjadi pertanda bahwa kita sudah mengambil tindakan yang benar,” tegasnya. 

Sekali lagi: ini bukan proses yang mudah. Namun, seperti banyak hal mengenai lika-liku hubungan cinta, tetap jadikan kenyamanan mental dan fisik sebagai prioritas sebagai salah satu pertimbangan untuk tetap melanjutkan atau memutuskan hubungan. Bahkan, menurut penelitian butuh puluhan tahun hingga pasangan benar-benar bahagia. Studi ini membuktikannya.