Film: Tiada Kesan Tanpa Bimbingan Orangtua

Film: Tiada Kesan Tanpa Bimbingan Orangtua
ISTOCK/HABUN

WOOP merekomendasikan film-film yang cocok ditonton bersama keluarga.

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan saat berkumpul bersama keluarga. Namun, aktivitas yang nggak membutuhkan banyak modal dan bahkan saat mager (malas gerak) pun masih bisa dieksekusi adalah nonton film bareng keluarga. Cukup bermodalkan: orang tua dan anak yang hadir secara secara fisik dan mental, baju nyaman, sofa lembut dan minuman dan makanan yang buanyak (popcorn, coklat, chips, pizza, apapun yang sedang kamu idamkan dan nggak butuh proses memasak yang ribet), dan DVD atau koneksi internet yang kencang untuk bisa mengakses Netflix atau internet televisi lainnya. Pun jika kamu bukan movie freak, nonton bareng keluarga adalah preteks yang sah banget untuk bisa melahap semua makanan yang “kurang sehat” itu. Oh, one major principle: hide all mobiles in the garage! 

Rekomendasi di bawah ini merupakan film-film yang wajib ditonton bersama keluarga, dari tahun 2000-an sampai yang vintage (ini kenapa butuh internet televisi). Bisa jadi WOOP terlewatkan satu-dua film kesukaanmu, but in our defence, there are too many of them! Give us a break.

Klasik Ada alasan kenapa judul-judul film ini masuk dalam kategori klasik: kapan pun ditonton dan nggak peduli berapa kali, nggak ada matinya. Siapa yang nggak suka dengan si banyak akal dan figur yang hampir mustahil ada di dunia nyata, Kevin McCallister (Macaulay Culkin)? Atau merinding saat E.T. dan Elliot naik sepeda melewati bulan? Favorit WOOP? Pertanyaan yang sulit. Namun, jika pilihannya hidup dan mati, sepertinya Mrs.Doubtfire. Rekomendasi: It’s Wonderful Life, E.T (1982), Home Alone (1990), Mrs. Doubtfire (1993), Willie Wonka and Chocolate Factory (1971), Bambi (1942), Miracle on 34th Street (1947), Matilda (1996), A Christmas Story (1983), The Parent Trap (1998), A Little Princess (1995), The Sandlot (1993), Star Wars (1977), The Muppet Movie (1979), Snow White and Seven Dwarfs (1937), The Red Balloon (1956), Alice in Wonderland (1951), Beauty and the Beast (1991), The Karate Kid (1984), Old Yeller (1957), Bright Eyes (1934), The Secret Garden (1993), The Goonies (1985), National Velvet (1944).

Musikal Tahun 2013 adalah tahun Frozen; lagu Let It Go dinyanyikan oleh jutaan anak perempuan di dunia dan membuat kapas laris manis karena orangtua sibuk menutup telinganya saking eneg-nya dengan lagu itu. Let’s find the silver lining: bisa jadi itu tanda bahwa anak-anak senang dengan film musikal. Perkenalkan mereka dengan I Just Can’t Wait to be King dan Hakuna Matata dari The Lion King; My Favorite Things dan Do-Re-Mi dari The Sound of Music. Saran WOOP: tantang si anak untuk menyanyikan Supercalifragilisticexpialidocious (bahkan mengetiknya saja bikin capek) dari Mary Poppins. We dare you, parents! Rekomendasi: Labyrinth (1986), The Sound of Music (1965), The Jungle Book (1967/ 2016), The Lion King (1994), Mary Poppins (1964), Annie (1982), Frozen.

Penyihir dan Dunia Magik Ada delapan film Harry Potter, but we love the first one! Chris Columbus berhasil membuat film pertama ini bisa ditonton oleh semua umur. Pastinya, yang harus jadi urutan teratas adalah The Wizard of Oz. Film ini mengajarkan: there is no place like home and there is none quite like your family and friends.Rekomendasi: Jumanji (1995), The Wizard of Oz (1939), Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001), The Witches (1990), Elf (2003), The Little Mermaid (1989).

Lebih Modern: Well, sebenarnya WOOP ingin (pura-pura) lupa Frozen karena sepertinya semua sudah overdosis dengan Let It Go. Kalau para orang tua bisa berkompromi dengan anak, The Princess and the Frog bisa jadi pilihan lain: seorang putri nggak harus berkulit putih atau Monster Inc.: do not judge book by its cover. Rekomendasi: Finding Nemo,The Princess and the Frog, Monster Inc., Paddington, Inside Out, Toy Story, Finding Nemo, Zootopia, Despicable Me, The Lego Movie, Tangled, dan How to Train Your Dragon.