Ingat: "kejahatan" bisa terjadi karena ada kesempatan. Sebagai pasangan, kita harus mengetahui kesalahan agar pasangan tidak selingkuh
Sumpah atas langit dan bumi: kamu yakin pasanganmu adalah seseorang yang sangat setia dan tidak akan pernah melirik orang lain, apalagi berselingkuh sampai ke kamar tidurnya. Akan tetapi Roni Beth Tower, Ph.D., seorang psikolog dan pengajar di Yale dan Columbia University menuliskan di Psychology Today bahwa "banyak kesempatan muncul dengan sendirinya, dan seorang pasangan yang memegang teguh komitmennya bisa berpindah ke hidup, pelukan atau tempat tidur seseorang." Alasannya? Ada banyak dan berbeda-beda, tidak ada "hanya satu alasan yang sama untuk setiap orang." Akan tetapi mengamati, melihat dan mempertimbangkan dari pengalamannya, Beth Tower beargumen bahwa ada beberapa alasan paling umum yang menyebabkan seseorang berselingkuh, berikut di antaranya.
1. Kesepian
Ketika satu pihak memiliki pekerjaan atau komitmen lain yang sangat menyita waktunya, pihak lain akan "merasa sangat kesepian dan mencari pertemanan di tempat lain," tulis Beth Tower. Awalnya sih, tidak serius, hanya iseng untuk mencari teman ngobrol, tapi hal ini dapat berubah menjadi sesuatu yang lebih serius, bahkan fisik. "Kesepian terkadang sebuah perasaan yang sulit diidentifikasi di dunia yang sangat ribut ini, tapi keinginan untuk memiliki hubungan merupakan sebuah kebutuhan manusia paling dasar."
2. Kebutuhan Interpersonal yang Tidak Terpenuhi
Di antaranya kebutuhan seksual, intimasi emosional, dan pertemanan. Beth Tower berargumen bahwa ketika kebutuhan-kebutuhan sejenis itu tidak terpenuhi, seseorang memiliki dua pilihan: membicarakannya dengan pasangan lalu mencari jalan keluar bersama-sama, atau "mencarinya di tempat lain, mencari seorang 'penyelamat' yang bisa menyelamatkannya dari sebuah situasi yang sebenarnya akan bisa terselesaikan dengan efektif oleh dirinya atau dengan pasangan sahnya."
3. Rasa Marah
Satu pihak marah, sayangnya tidak bisa mengonfrontasikannya secara langsung kepada pasangannya. "Mereka akhirnya melampiaskannya dengan cara-cara yang mereka tahu, sadar atau tidak, akan melukai pasangannya," tulis Beth Tower. Termasuk, berselingkuh.
4. Kebutuhan Narsisistik yang Kurang Terpenuhi
Para narsistik biasanya haus akan pengakuan dari orang lain dan terus-menerus membutuhkan penegasan bahwa dirinya diinginkan. Dan ketika hal ini tidak didapatkan dari pasangan (yang adalah manusia biasa), orang tersebut mencarinya dari orang lain. "Ini adalah tentang kekuasaan, bukan afeksi. Motif yang dimainkan di sini adalah kemampuan menarik perhatian atau merasa diinginkan."
5. Lingkungan Sekitar
Beth Tower menuliskan bahwa faktor ini sesuai dengan istilah "ambient stimuli yakni lingkungan memiliki efek besar dalam tingkah laku kita." Misalnya jika orang-orang dan budaya sekitar menormalkan perselingkuhan, "atau pelecehan seksual atau tingkah laku lain yang secara tidak sadar diterima atau ditoleransi oleh orang-orang di sekitarnya, maka kemungkinan ikut melakoni kebiasaan ini sangat besar."