Ini Penyebab Kencan Kedua Tidak Pernah Terjadi dan Gugurnya Pasangan Potensial

Ini Penyebab Kencan Kedua Tidak Pernah Terjadi dan Gugurnya Pasangan Potensial
ISTOCK

Setiap orang punya kriteria—tapi haruskah menjadi harga mati?

Setiap orang memiliki daftar kriteria pasangan yang mereka inginkan. Rasanya seperti berbohong jika mengatakan "tidak, siapa saja." Hal-hal yang membuat—ketika kita kencan—berharap dia menjadi pasangan sampai atau, atau lari secepat Flash. Untuk yang terakhir ini, ada istilahnya: deal-breakers. Artinya, satu, dua atau tiga hal yang membuat otakmu pecah dan tidak bisa membayangkan berkencan dengannya lagi—apalagi menikah dan hidup bersama selamanya. Dari tahun ke tahun, berbagai studi dan survei dilakukan untuk mencari tahu faktor-faktor apa yang saja yang membuat seseorang super pesimis ketika berhadapan dengan pasangan potensial. Menariknya, jarang sekali ada yang mengaitkannya dengan faktor cantik atau ganteng, malah jauh dari hal tersebut. Beberapa di antaranya adalah: 

  • Level higienis. Sebuah studi menyebutkan bahwa satu dari penyebab utama hubungan kandas di tengah jalan adalah ketika seseorang datang dengan keadaan acak-acakan dan kurang bersih. Mungkin bisa dilihat dari kuku jari, sudut mata, atau bau badan? Hei, bukan berarti kamu harus berdandan full makeup atau ala Cinderella, tapi tidak ada salahnya datang kencan dengan penampilan rapi dan wangi.  
  • Dibaca tapi tidak dibalas. Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh aplikasi kencan, Plenty of Fish, menyingkapkan satu alasan gagal dapat pasangan potensial di jaman yang super canggih ini: signal "sudah dibaca" di samping pesanmu—dan tidak pernah dibalas. Cuma dibaca. Sialan. Asal tahu saja: secara virtual tidak ada yang suka dengan perlakuan tersebut.   
  • Tidak mendengarkan. Tidak butuh waktu lama untuk mengetahui apakah seseorang adalah pendengar yang jitu, atau menganggap dirinya adalah pusat tata surya. Jika pada kencan pertama saja kamu merasa tidak berikan waktu dan tempat yang cukup untuk bercerita atau bertanya—akan sulit melihat hubungan kalian akan seimbang di masa yang akan datang.  
  • Bentuk fisik. Bukan, bukan tentang bentuk wajah, tapi lebih tepatnya tinggi badan. Studi terbaru dari eHarmony menyimpulkan bahwa bagi para perempuan (sebanyak 33% dari responden) berkencan atau berhubungan dengan seseorang yang lebih pendek dari mereka merupakan sesuatu yang mustahil. 

Selain keempat hal tersebut, masih ada banyak lagi hal yang berpotensi menyabotase hubungan barumu. Mulai dari tidak punya selera humor, tidak pernah berhenti bicara, sampai kebiasaannya merokok—dan semua ini personal. Akan tetapi, Mark D. White, seorang pengajar filsafat di College of Staten Island/CUNY menuliskan di Psychology Today bahwa meski pun kamu sederet daftar 'tidak akan pernah menjalin dengan hubungan seseorang yang...', jangan sampai "menempatkan hal tersebut di atas hal-hal yang lebih prinsipal, menuntut kriteria tersebut terpenuhi bahkan sebelum kamu mempertimbangkan aspek-aspek lainnya." 

Sebut saja, si dia memiliki tinggi badan 20 sentimeter lebih pendek darimu, "apakah hal tersebut benar-benar lebih penting dari kualitas lain yang dimiliki orang tersebut?" tulisnya. Apalagi jika si dia ternyata sangat baik, pintar, mau mendengarkan. "Kecuali dia abusif, saya merekomendasikan untuk tidak terpaku pada faktor-faktor tersebut dan tetap memiliki pikiran terbuka terhadap hal-hal kecil yang remeh yang mungkin saja membuat kebaikannya tertutupi."

Oh, seandainya kamu penasaran, banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa penampakan wajah tidak selalu menjadi faktor utama seseorang tertarik dengan orang lain. Contohnya, ahli ini yang mengatakan bahwa ada hal yang lebih penting daripada kulit dan bentuk mata