Ini Kenapa Wanita Lebih Cepat Bosan dengan Seks

Ini Kenapa Wanita Lebih Cepat Bosan dengan Seks
ISTOCK

Ada banyak faktor yang membuat seorang istri bosan dengan hubungan intim. Salah satu penyebabnya: punya anak. 

Hampir setiap minggu kamu mendapatkan tips dan trik bagaimana membuat kehidupan seksmu "terus hidup dan kalau bisa membuat kasus terbakar"—entah itu dari majalah, ahli, atau teman yang sepertinya tahu tentang segala hal di dunia ini. Tidak heran, suami-istri berlomba-lomba mencoba berbagai hal, mulai dari posisi baru yang super duper eksotis (bahkan terkadang tidak logis) sampai mengonsumsi suplemen herbal dari gunung entah berantah untuk meningkatkan libido. Hal ini dilakukan oleh banyak pasangan, baik yang hubungannya baru seumur jagung muda maupun yang setua pohon beringin. Namun apakah memang kehidupan seks bisa basi seiring bertambahnya umur hubungan? Sialnya, sebuah penelitian menjawab bahwa memang waktu merupakan pembunuh libido tersadis, paling tidak bagi para wanita. 

ISTOCK
ISTOCK

Sebuah studi yang baru-baru diterbitkan di British Medical Journal Openmenyatakan bahwa para wanita bosan dengan seks dalam hubungan monogami jangka panjang setelah setahun. SATU TAHUN! Kesimpulan ini didapat oleh Southampton University setelah mengumpulkan data dari 4.839 laki-laki dan 6.669 perempuan dengan rentang usia 16 dan 74 tahun. Data menunjukkan bahwa kedua gender mengalami penurunan libido seiring dengan waktu, tetapi perempuan lebih cepat bosan dibandingkan laki-laki. 

Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa perempuan cenderung dua kali lipat tidak tertarik dengan seks dibandingkan pria, dengan tiitik terendah terjadi pada saat usia 55 dan 64 tahun (dan pria pada usia 35-44 tahun). 

Baca: Bagaimana Jika Pasanganmu Menolak Berhubungan Intim

Penyebabnya? Meski penelitian ini tidak bisa memastikan menopause sebagai faktor utama, usia memang sangat mempengaruhi. Berbagai faktor lain juga menjadi penyebab menurunnya libido pada perempuan—tidak hanya karena enggan mencoba seks spontan dan "unik"—di antaranya adalah pernah mengalami trauma seksual, kurangnya intimasi dan kedekatan dalam hubungan tersebut, dan komunikasi yang kacau. 

Faktor signifikan lain: menjadi orangtua. Studi ini menemukan bahwa memiliki anak kecil, melahirkan, dan perasaan capek/lelah karena harus mengurus anak merupakan salah satu penjahatnya, terutama bagi perempuan. 

Meskipun mustahil memberikan satu obat mujarab yang menolong dan berkhasiat membuat kehidupan seks setiap pasangan membara lagi, studi ini menyarankan untuk semakin rajin berkomunikasi dengan pasangan. Tujuannya, agar terbangun perasaan intim baik secara emosional maupun fisik. FYI, sebuah penelitian sebelumnya memperlihatkan: pasangan yang mendiskusikan seks (dan segalanya) secara terbuka kemungkinan lebih besar bisa menjaga kesehatan dan kepuasaan hubungan seks. 

Baca: Ini Kenapa Seks Bisa Bikin Kamu Lebih Cerdas