Kenapa ya, Susah Sekali Berhenti Membanding-bandingkan Pasangan dengan Orang Lain?

Kenapa ya, Susah Sekali Berhenti Membanding-bandingkan Pasangan dengan Orang Lain?
ISTOCK

Melirik Instagram teman, kok kayaknya suaminya selalu mesra dan baik?

"Dikatakan sehat jika kita tahu bahwa kita masih bisa menggunakan logika secara tepat dan menjadikannya motivasi untuk perbaikan diri.

"Dan menjadi berlebih-lebihan ketika tanpa henti kita melakukan itu, diikuti dengan perasaan cemburu berlebihan yang mungkin membuat kita menampilkan perilaku atau emosi yang tidak tepat, seperti marah tanpa henti, depresi hingga berselingkuh, tanpa ada keinginan untuk introspeksi diri atau perbaikan diri," tegas Liza. 

JADI APAKAH HARUS DIBICARAKAN DENGAN PASANGAN? KALAU DIA MARAH...

"Seperti yang tadi sudah dijelaskan, hal-hal seperti ini seharusnya menjadi bahan diskusi dengan pasangan. Kita harus mampu melatih kemampuan berdiskusi, menyampaikan maupun mendengarkan. Kita harus siap untuk mampu menyampaikan dengan cara yang bijak dan harus mampu juga untuk mendengar secara bijak. Semakin lama disimpan, maka akan semakin besar ledakannya ketika hal tersebut sudah tidak bisa ditahan lagi."

ADA YANG BILANG BAHWA INI SAH SAJA-SAJA KARENA BERARTI KITA MEMILIKI HARAPAN.

"Rasanya ini bukan hal yang buruk. Pada dasarnya, harapan justru sesuatu yang membuat kita bergerak maju. Pertanyaannya hanya apakah harapan itu sesuatu yang membangun atau malah menjatuhkan? Membangun ketika itu menjadi bensin untuk perbaikan diri, menjatuhkan ketika jadi bom."

BAGAIMANA CARA MENYAMPAIKAN INI KEPADA PASANGAN TANPA MEMBUATNYA SAKIT HATI?

"Sebelum menyampaikan ada baiknya kita memikirkan terlebih dahulu apakah harapan kita tersebut masih masuk akal atau tidak. Apakah itu secara obyektif mampu dilakukan oleh pasangan atau tidak. Apakah mungkin ada cara lain dimana kita bisa ketemu di tengah sehingga pasangan dapat lebih mudah untuk terlebih dahulu mencapai target tersebut. 

"Setelah melalui proses pemikiran bijak dan obyektif itu, umumnya kita jadi mampu untuk menyampaikannya secara lebih luwes tanpa menyakiti pasangan. Pemilihan kata, pemilihan intonasi bahkan pemilihan waktu akan menjadi titik terpenting saat melakukan percakapan tersebut. Yang harus diingat, tujuan kita menyampaikan bukan untuk balas dendam atas perilaku pasangan selama ini. Tujuan terutamanya adalah bagaimana diri sendiri, pasangan serta hubungan tersebut bisa sama-sama berubah menjadi lebih baik serta positif