Tidak gampang, tapi bisa.
Ingat kapan pertama kali kamu punya ponsel? Untuk yang lahir di era 90an, ini terjadi mungkin saat duduk dibangku SMP. Namun, keadaannya jauh berbeda jika dibandingkan dengan sekarang. Bagi anak yang lahir di setelah tahun 2000, memiliki sebuah ponsel merupakan sebuah kebutuhan primer, mulai dari yang masih berusia tujuh sampai 15 tahun.
Anak menggunakan ponsel secara konstan merupakan sebuah isu yang bagi para ahli pun merupakan sebuah dilema. Ada yang berpendapat hal ini merupakan sebuah hal negatif (membuatnya tidak produktif, layar, screen time is bad, akan berdampak bagi kesehatan mental dan keselamatan, dll); sebaliknya memiliki ponsel bisa menghasilkan hal-hal positif (sebagai digital natives, ini adalah sesuatu alami dan ini merupakan kemampuan yang dibutuhkan di masa depan).
Namun yang lebih mengkhawatirkan adalah kita sering menemukan tidak hanya orang dewasa, juga anak-anak terlalu sibuk menunduk, menatapi, dan menggerakkan jarinya di atas ponsel—terkadang lebih sering daripada ngobrol dengan orangtua atau orang-orang di sekililingnya. Bagaimana cara menyiasatinya? Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan agar orangtua dan anak memiliki quality time.
Jangan Dijadikan Hukuman
Sebaiknya tidak menanganinya dengan memberikan hukuman. Saat ini, ponsel merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan modern. Pasalnya, sebagian besar informasi yang orangtua dan anak-anak dapatkan berasal dari ponsel—PR, guru sakit, jadwal ujian, dll. Namun, ada baiknya orangtua memberikan penjelasan kepada anak, tentang dunia nyata dan dunia maya.
Libatkan Anak-anak saat Membuat Aturan
Buatlah peraturan tentang ponsel bersama dengan anak: kapan anak harus memegang ponsel, kapan waktunya belajar, dll. Ingat untuk selalu mendengarkan pendapat dan argumen mereka, dan cari jalan tengah untuk setiap isu yang muncul agar aturan benar-benar dilakukan oleh semua pihak dengan sukarela.
Makan Malam Tanpa Ponsel
Makan malam menjadi satu keharusan untuk sebuah keluarga. Buatlah makan malam yang menyenangkan dan cari bahan perbincangan yang menarik, misalnya apa yang terjadi di kelas hari itu, hal terlucu atau tidak terlupakan minggu itu, dsb.
Jadikan Waktu Tidur sebagai Sesuatu yang Sakral
Anak bayi, anak-anak dan remaja memerlukan waktu tidur lebih lama dibandingkan orang dewasa untuk menunjang laju perkembangan mental dan fisik. Oleh karena itu, pastikan waktu tidur menjadi salah satu aturan yang sudah disepakati bersama: tidak menyentuh ponsel selama tidur.
