Orangtua Memanjakan Anak (Secara Tidak Sadar) Saat Melakukan Ini

Orangtua Memanjakan Anak (Secara Tidak Sadar) Saat Melakukan Ini
ISTOCK

Menurut seorang ahli.

“Anak jangan terlalu dimanjain,” kata seseorang. Well, talk to my wrinkled little hand. "Ngomong emang gampang."

Tidak memanjakan memang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Dilema yang banyak dialami oleh orangtua adalah keinginan untuk mendisiplinkan anak-anak mereka atau menuruti apapun keinginan mereka agar semua mata tidak menatap dengan pandangan dingin saat si kecil menangis dan menjerit di dalam pesawat, misalnya. Namun menurut seorang terapis pernikahan dan keluarga Hal Runker, penulis buku Scream Free Parenting, salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh orangtua dalam membesarkan anak adalah memberikan persepsi yang salah tentang dunia dan cara kerjanya.

“Apa yang merusak dan memanjakan anak adalah tidak membiarkan mereka merasakan sendiri konsekuensi logis dari kesalahan-kesalahan mereka,” katanya kepada Business Insider. “Ketika kita memberikan impresi bahwa pilihan-pilihan mereka tidak memiliki konsekuensi alami, logis dan kita selalu menyelamatkan mereka dari hal-hal tesebut—ketika kita mengatakan, ‘Kalau ngelakuin itu lagi, Ibu akan mengambil mainan itu,’ dan setelah itu terjadi kita tidak mengambil mainan tersebut—itulah yang sebenarnya memanjakan anak.”

Runkel memberikan contoh, saat orangtua memberikan sebuah mainan kepada anak, dan anak tersebut menggunakannya untuk memukul saudaranya, dan kita tidak langsung mengambil mainan tersebut. Pada dasarnya, hal ini akan mengirimkan pesan bahwa mereka dapat melakukan apapun tanpa konsekuensi—sesuatu yang akan mereka terima sebagai sebuah fakta sampai dewasa.

Dia juga berargumen bahwa membangunkan anak untuk sekolah ketika usia mereka cukup dewasa untuk memasang alarm sendiri merupakan salah satu bentuk lain memanjakan anak. “Mereka tidak bisa bergantung kepada orangtua selamanya,” kata Runkel. “Tanggung jawab kita adalah mempersiapkan mereka untuk menghadapi hidup tanpa kita.”