Pahami Aturan Tak Tertulis Cara Memilih Kado yang Benar

Pahami Aturan Tak Tertulis Cara Memilih Kado yang Benar
ISTOCK

Agar si pemberi dan si penerima sama-sama senang.

Sekelompok peneliti pemasaran telah menyelidiki apa saja yang termasuk hadiah buruk dan alasan orang membeli hadiah tersebut untuk orang yang mereka sayangi.

Para peneliti ini berkesimpulan bahwa salah satu alasan orang-orang memberi hadiah yang tidak tepat adalah bahwa pemberi dan penerima fokus pada hal-hal yang berbeda. Pemberi berfokus pada saat pertukaran atau pembukaan hadiah, ingin mengejutkan atau mengesankan penerima, sedangkan pihak lain berfokus pada hadiah itu sendiri dan kegunaan jangka panjangnya.

"Kami menemukan bahwa pemberi ingin mengesankan penerima dan memberikan hadiah yang bisa dinikmati langsung, pada saat itu, sementara penerima lebih tertarik hadiah yang memberikan nilai dari waktu ke waktu," kata peneliti Jeff Galak, asisten profesor pemasaran di Carnegie Mellon University Tepper School of Business. "Kami melihat ketidaksesuaian antara proses berpikir dan motivasi pemberi hadiah dan penerima."

Dalam sebuah studi, para peneliti ini meninjau tentang kesalahan pemberian hadiah, dan juga mencari kesamaan di antara mereka. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecenderungan untuk fokus pada saat pertukaran versus manfaat jangka panjang dari hadiah menjelaskan banyak kesalahan.

  • Memberikan hadiah yang tidak diminta dalam upaya untuk mengejutkan penerima, padahal sebenarnya, penerima akan lebih memilih hadiah yang telah dia sebutkan dalam wish-list.  
  • Berfokus pada hadiah nyata yang dapat digunakan segera, saat penerima mungkin lebih memilih hadiah yang memberikan pengalaman, seperti tiket pertunjukan atau voucher spa, yang akan menghasilkan lebih banyak enjoyment nantinya.  
  • Choosing a socially-responsible gift, seperti sumbangan untuk amal atas nama penerima dengan keyakinan bahwa penerima akan merasakan kebahagiaan memberikan sumbangan, ketika pada kenyataannya, si individu akan lebih memilih hadiah yang dapat digunakan.  
  • Memberikan hadiah mahal dalam upaya untuk menunjukkan perhatian ketika, pada kenyataannya, harga hadiah tidak selalu memprediksi bagaimana penerima hadiah akan menikmati atau menggunakan hadiahnya.

Untuk memilih hadiah yang lebih baik, para peneliti menyarankan untuk mencoba berempati dengan penerima hadiah dan berpikir tentang hadiah yang akan berguna dalam jangka panjang.

"Kita bertukar hadiah dengan orang yang kita sayangi, dalam upaya untuk membuat mereka bahagia dan memperkuat hubungan dengan mereka," kata Galak. "Dengan mempertimbangkan betapa berharganya hadiah itu selama mereka miliki, kita dapat memenuhi tujuan tersebut dan memberikan hadiah yang bermanfaat dan diterima dengan baik."