Para Pasangan (Yep, Kamu dan Dia) Akan Lebih Bahagia Setelah Menikah Selama Ini

Para Pasangan (Yep, Kamu dan Dia) Akan Lebih Bahagia Setelah Menikah Selama Ini
ISTOCK

Berapa tahun? Ratusan Puluhan. 

Sudah berapa usia pernikahanmu? Jika jawabanmu "sudah terlalu lama, argh!" sambil memegang kepala dengan kedua tangan... rileks. Sabar, karena semua kegilaan dan kesenangan yang kamu alami akan mencapai jaman keemasannya—tunggu setelah 20 tahun. Sebuah studi yang diterbitkan di Social Networkds and the Life Course menemukan bahwa meskipun kebahagiaan naik turun dan bahkan cenderung nyaris amblas selama 20 tahun pertama pernikahan, tapi begitu mencapai angka 20 tahun, hubunganmu akan berjalan lebih mulus. 

Berdasarkan data didapat dari sebuah studi berjudul "Marital Instability Over the Life Course", para menemukan bahwa kebahagiaan akan mengalami penurunan secara gradual selama 20 tahun pertama sebelum akhirnya stabil lagi setelah 20 tahun. Lama, ya! Dan pada 20 pertama itu juga, para pasangan akan melakukan lebih sedikit aktivitas bersama-sama, tapi akan menjadi semakin akrab dan mengerjakan lebih banyak hal berduaan setelah masa itu berakhir. Sementara cekcok akan berkurang seiring bertambah usianya pernikahan.

Pastinya, tidak semua pernikahan langgeng dan mencapai usia 20 tahun, tapi para peneliti ini berkesimpulan bahwa jika pernikahanmu bertahan melalui segala angin puting beliung, badai dan banjir selama waktu tersebut—hikmah dan upahnya sungguh bernilai. "Hasil penelitian kami mengindikasikan bahwa pasangan yang tetap bersama untuk waktu lama bukan berarti kualitas hubungan mereka akan menurun," tulis Paul R. Amato dan Spencer L. James, dua orang peneliti. Sebaliknya, meski rute menuju kebahagiaan sering kali penuh lubang dan banyak polisi tidur, tetapi bersatu teguh dan berpegangan tangan selama 20 tahun dan setelahnya, kamu berdua akan menuai kebahagiaan yang lebih memuaskan. Diulang: 20 tahun—mari menghitung mundur waktu dari sekarang. Siap?

Sebut saja, kamu sudah menikah, belum 20 tahun, tapi saat ini yang menjadi masalah utama dalam rumah tangga adalah ASI susah keluar. Kamu tidak sendirian—baca pengalaman tiga ibu ini untuk membantumu merasa lebih baik.