Pasangan Bahagia Melakukan Ini untuk Mengakhiri Cekcok

Pasangan Bahagia Melakukan Ini untuk Mengakhiri Cekcok
ISTOCK

Sains membuktikan bahwa sikap tersebut membuatmu lebih positif.

Menatapnya saja malas, apalagi memberikan pelukan. Cih, gengsi ah, dan dia 'kan yang salah! 

Akan tetapi, menurut sebuah studi baru yang dipublikasi di jurnal PLOS One, pelukan bisa jadi merupakan cara sehat mengakhiri sebuah argumen. 

Hmm... harus, ya?

Dengarkan dulu. Para peneliti ini mewawancarai 404 orang dewasa setiap malam selama 14 hari berturut-turut. Pertanyaannya seputar konflik interpersonal, aktivitas sosial, suasana hati mereka dan apakah menerima sebuah pelukan. Dan hasilnya... (tidak mengejutkan), para peneliti menyimpulkan bahwa dipeluk membuat suasana hati positif melonjak, sementara yang negatif merosot. 

Ketika para partisipan adu argumen tapi juga menerima sebuah pelukan, mereka memiliki lebih sedikit perasaan negatif dan lebih banyak perasaan positif dibandingkan saat mereka adu urat tapi tidak dipeluk. Dan hal ini berlaku pada semua responden, tidak peduli usia, jenis kelamin, status pernikahan, atau tingkat pendidikannya. 

Hasil penelitian ini semakin mendukung ide bahwa sentuhan interpesonal memiliki peranan yang sangat besar dalam kebahagiaan dan mengatasi konflik. "Pelukan bisa jadi sangat simpel tapi metode yang efektif sebagai bentuk dukungan baik kepada perempuan dan laki yang sedang mengalami masa-masa sulit," simpul penulis dari studi tersebut.

Jadi, jika besok kamu berantem dengan pasanganmu, jangan lupa untuk mengakhirinya dengan pelukan (bahkan ketika tangan terasa berat dan kaku). Oh, pelukan tidak hanya ampuh dalam kehidupan romantis, tapi memiliki banyak manfaat lain