9 Pertanyaan Ini Penting Untuk Kamu Sebelum Menerima Lamaran Dia

9 Pertanyaan Sebelum Terima Lamaran

Apa kalian sudah serius akan menikah? Kalau iya, penting buatmu para perempuan mengajukan deretan pertanyaan di bawah.

Apa pertanyaan yang paling sering kamu ajukan kepada pacarmu? 'Sudah makan belum?' Atau 'Lagi di mana?;. Tidak ada yang salah dengan pertanyaan-pertanyaan itu walaupun kalau bisa jangan terlalu sering.

Namun beberapa ahli pernikahan mengatakan kepada Huffington Post bahwa perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan standar ke pasangan sebelum memutuskan untuk berkomitmen sehidup semati dengannya.

Serangkaian pertanyaan ini dan jawabannya penting tapi seringkali tidak terpikirkan, menurut para ahli ini akan menolong hubungan tersebut berumur panjang dan bahagia. Apa saja pertanyaan tersebut? Baca ini sebelum menerima lamaran.

Pertanyaan Yang Harus Kamu Ajukan Sebelum Menerima Lamaran

1. Apa yang akan kamu lakukan jika saya bertengkar dengan anggota keluargamu?

Ternyata Pria Suka Bergosip Seperti Perempuan, Ini Buktinya - 0

Ya, kita menikahi seseorang yang dicintai tapi bukan berarti akan merasakan hal yang sama kepada semua anggota keluarganya. Aaron Anderson, seorang terapis keluarga dan pernikahan, menganjurkan para pasangan untuk mengetahui apa yang diharapkan jika kamu berantem dengan anggota keluarganya.

Hal ini akan membantumu mengetahui nilai-nilai keluarga mereka dan apakah friksi merupakan sesuatu yang ditolerir di dalam keluarganya, dan pastinya, "Kamu bisa mengetahui apakah dia akan menjadi pasangan yang suportif jika hal tersebut terjadi," kata Anderson.

2. Saat kita berantem, apakah kamu ingin terus membicarakannya sampai mendapatkan solusi? Atau tahan dulu, pergi sebentar untuk berpikir dan membicarakannya lagi nanti?

ISTOCK
ISTOCK

Vikki Stark, seorang psikoterapis, mengatakan bahwa setiap orang memiliki gaya yang berbeda saat menghadapi konflik dan mencari solusinya. Satu orang ingin langsung berdebat dan mengatasinya saat itu juga. Sementara yang lain tidak bisa berpikir saat memiliki banyak masalah sehingga membutuhkan waktu sendiri untuk mencerna dan mendapatkan solusi.

“Yang pertama merasa diabaikan. Yang kedua sesak nafas. Jika mereka mengetahui pola ini dari awal, akan mengurangi banyak rasa sakit hati,” jelas Vikki.

Baca: Inilah Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Diketahui

3. Apa definisi selingkuh menurutmu?

ISTOCK
ISTOCK

Meskipun kamu mungkin malas membicarakan hal ini, apalagi berpikir bahwa kalian akan hidup bahagia sampai akhir tanpa ada orang ketiga, keempat, atau kelima, Ryan Howes, seorang psikolog, menyarankan untuk meluruskan definisi perselingkuhan dari kedua belah pihak.

“Apakah mereka boleh ngobrol atau berkirim pesan dengan pihak yang berpotensi? Boleh makan siang bareng? Happy hour? Apa yang boleh? Apakah berbicara dengan mantan tidak apa-apa?

Bagaimana dengan pertemanan di Facebook? Apa yang aman menurutmu? Bagimana dengan porno, apakah itu melewati batas normal? Atau sesuatu yang lebih dari itu? Mendapatkan penjelasan dari awal akan membantu hubungan."

4. Saat orangtua kita sudah berumur, apakah kamu akan menyokong mereka?

ISTIMEWA
ISTIMEWA

Banyak dari yang kita adalah sandwich generation, yaitu anak di rumah dan orangtua juga bergantung pada kita. Laura Heck, seorang terapis untuk pasangan dan pencipta serial terapi pasangan daring, For Better, menganjurkan untuk membicarakan apa yang mereka ingin lakukan saat orangtua berumur.

Apakah hidup bersama mereka? Membiayai mereka secara finansial? Tinggal di panti jompo? Detail seperti ini penting diketahui karena akan mempengaruhi dimana kamu tinggal, seberapa besar rumah yang kamu beli, rencana tabungan, investasi, dan lainnya.

“Bagi banyak orang, merawat orangtua merupakan urusan yang tidak bisa dinego dan sebaiknya diterangkan serta didiskusikan dari awal hubungan,” katanya.

5. Berapa banyak me time yang kamu butuhkan?

ISTOCK
ISTOCK

Ryan Howes mengatakan bahwa saat baru pacaran atau menikah kita mungkin ingin melakukan segala sesuatu bersama-sama. Namun seiring berjalannya waktu saat semua sudah kembali normal—termasuk hormon, kita akan membutuhkan waktu sendiri.