Pssst... Apakah Pasangan Harus Tahu Semua Rahasiamu?

Pssst... Apakah Pasangan Harus Tahu Semua Rahasiamu?
Pssst... Apakah Pasangan Harus Tahu Semua Rahasiamu?

“Tidak!” jawab Irma Gustiana A, M.Psi, Psi., seorang psikolog anak dan keluarga dari Irma and Co, tegas.

Untuk yang sedang punya pasangan, pertanyaan ini akan sering muncul di benakmu: apakah harus menceritakan semua hal kepada pasangan—sehingga tidak ada rahasia di antara kita berdua? Semua, termasuk, minggu lalu diam-diam belanja sepatu (harganya tidak murah), sampai kemarin ketemu mantan (secara tidak sengaja), atau salah seorang temannya meng-unfollow-mu di media sosial? Semuanya? 

“Tidak!” jawab Irma Gustiana A, M.Psi, Psi., seorang psikolog anak dan keluarga dari Irma and Co, tegas. “Sebagai pasangan, kejujuran memang perlu tapi ada hal yang tidak perlu kamu ceritakan ke semua orang, termasuk pasangan. Cukuplah menjadi konsumsi sendiri. Biasanya rahasia yang ada kaitannya dengan pihak keluarga. Entah itu aib, cerita masa lalu yang buruk, dan lain sebagainya. Hal tersebut biasanya sedikit sensitif jika diceritakan,” lanjutnya.

Sebuah rahasia disimpan biasanya memiliki dasar tertentu. Salah satunya yah, itu tadi, merupakan isu yang sensitif. Atau jika diceritakan akan menyakiti pasangannya—dan mungkin berpotensi merusak hubungan yang sudah dibangun lama dan bersusah payah. Pada pasangan yang menikah misalnya, dorongan untuk terbuka dan jujur bisa dikatakan memiliki level yang berbeda dengan yang masih pacaran. Beberapa berpikir bahwa jika ada yang disembunyikan, dan akhirnya ketahuan, bisa saja menodai hubungan. Segelas kopi (mahal) rusak karena seekor lalat mendarat di atasnya. 

 “Hal itu pastinya akan ada dampaknya," ujar Irma. "Tapi yang pertama harus dilakukan adalah mencoba memberikan penjelasan dan berkomunikasi dengan tenang dengan pasangan. Kamu harus jujur dan sampaikan mengapa hal tersebut tidak kamu ceritakan kepadanya. Misalnya, karena adanya hubungan dengan keluarga besarnya yang belum tentu ada kebenarannya,” jelas Irma.

Sebuah artikel di Best of Life menuliskan bahwa ada beberapa hal yang memang sebaiknya dirahasiakan dari pasanganmu, di antaranya: 

1. SEJARAH SEKSUALMU

Selain tentang masalah medis (misalnya memiliki penyakit menular), membicarakan sepak terjang seksualmu dengan pasanganmu sama sekali tidak ada untungnya. Termasuk: berapa kali kamu sudah berhubungan intim sebelum dengannya. Tidak perlu. 

2. KEBIASAANMU YANG “ANEH” 

Pasti. Setiap orang pasti memiliki dan sering melakukan hal-hal aneh, saat mereka sedang sendirian. Ini merupakan sesuatu yang normal, tapi simpanlah untuk diri kamu sendiri.

3. KAMU MERASAKAN HUBUNGAN KALIAN DATAR

Maksudnya sedang bosan? Bukankah kalau sedang bosan saat berhubungan, sebaiknya pasangan tahu? Begini: ada kalanya akan muncul di benak ketika tentang apakah hubungan ini dilanjutkan atau dihentikan saja. Namun, ternyata hal itu malah tidak perlu dibagikan kepada pasangan, karena akan menyakiti pasangan. Sebaliknya, perasaan tidak yakin dan bosan ini melanda untuk waktu yang lama (dan tidak hilang setelah berbulan-bulan), silahkan menceritakan rahasiamu. 

4. KAMU BERHARAP PASANGANMU LEBIH SUKSES 

Jika diam-diam kamu frustrasi dengan pasanganmu yang sepertinya mengalami stagnasi dalam karirnya, dan berharap dia lebih aktif untuk meningkatkan karirnya, tahan mulutmu. Komentarmu hanya akan membuatnya sakit hati, terlebih jika dia memiliki sejarah yang tidak menyenangkan terutama yang berkaitan dengan rasa percaya diri. 

5. KAMU TIDAK MENYUKAI SALAH SATU ANGGOTA KELUARGANYA

Saat memilih dia sebagai pasanganmu, mau tidak mau, kamu pun harus belajar menerima seluruh keluarganya. Namun, bagaimana jika kamu tidak menyukai salah satu anggota keluarganya? Ibunya yang terlalu cerewet? Atau adiknya yang terlalu manja? Ini akan menjadi masalah, apalagi saat dia tahu. Bahkan mungkin hubungan kalian harus berakhir. Pasti tidak mau 'kan, apalagi jika kalian sudah seperti ditakdirkan untuk sehidup-semati bersama. Memang, ini akan menjadi salah satu rahasia tersulit yang benar-benar harus dijaga oleh dirimu sendiri. Namun, cobalah untuk menerima anggotanya tanpa harus membencinya. Jika suatu saat anggota keluarganya tersebut akhirnya (tanpa bisa dihindari) menjadi bahan percekcokan di antara kalian berdua, jadilah pasangan yang suportif.