Saat Mencari Pasangan, Pastikan Kalian Memiliki Kecocokan Ini

Saat Mencari Pasangan, Pastikan Kalian Memiliki Kecocokan Ini
ISTOCK

Kata kunci: SMS, Whatsapp.

Ah, apalah arti sebuah SMS atau pesan WhatsApp. Itu katamu. Sebuah penelitian baru menyimpulkan bahwa ternyata mengirimkan pesan kepada pasangan perempuan bisa mengurangi stres. Yep, ternyata tindakan seduniawi itu berdampak besar. 

Kesimpulan tersebut didapat oleh para peneliti setelah mengamati 75 perempuan sehat. Sebelum data dikumpulkan, level stres mereka dicek, dan kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok pertama mendapatkan pesan rapi, bersifat suportif; kedua mendapatkan pesan rapi, berisikan hal-hal biasa dari pasangan mereka; ketiga tidak mendapatkan pesan sama sekali. Selama masa penelitian, tekanan darah dan detak jantung dimonitor dengan seksama. Hasilnya, menarik sekali, yakni bahwa systolic blood pressure (angka pertama saat kamu menghitung tekanan darah, yang mengukur tekanan pada pembuluh darah ketika jantung berdetak) yang berkaitan dengan penyebab stres, berada pada titik terendah pada kelompok kedua dan cukup rendah pada dua grup yang lainnya. Selain itu, systolic blood pressure pada grup kedua juga lebih lambat kembali ke baseline levels. Inilah yang membuat para peneliti menganggap bahwa ada potensi positif dari text messaging kepada perempuan—meski mereka mengakui bahwa perlu studi lebih lanjut untuk mengerti fungsi mengirim-dan-menerima pesan. 

Siapa yang tahu bahwa ternyata menerima pesan memiliki dampak besar terhadap perempuan! Oh, ada lagi: di penelitian lain mengklaim bahwa tidak hanya kecocokan di dunia nyata yang penting, tapi kecocokan dalam mengirim dan membalas pesan juga menentukan kelanggengan hubungan kalian. Studi ini meneliiti sampel, kebiasaan, status, dan kepuasaan dari 205 orang dewasa berusia antara 18 sampai 29 tahun. Dan hasilnya: kebiasaan mengirim pesan yang sama dari kedua belah pihak akan meningkatkan level kepuasaan dalam hubungan tersebut. Kebiasaan yang seperti apa yang positif dan membuat harmonis hubungan? Seperti ini:

1. Kamu sama-sama sering mengirimkan pesan.

Tahu rasanya saat setelah mengirimkan pesan 500 karakter dan hanya mendapatkan respon berupa "oke" atau "sip"? Well, tidak menyenangkan dan rasanya gagal menjadi manusia. Saling membalas pesan dengan porsi yang sama banyak dan antusias ternyata bukan pertanda cemas berlebihan melainkan sebuah tanda hubungan yang sehat. 

2. Kamu sama-sama sering memulai percakapan melalui pesan. 

Tidak hanya tentang respon yang sama panjang dan pendeknya, tapi frekuensi inisiatif yang sama untuk memulai percakapan dari kedua belah pihak juga penting. Mengaku saja, pasti kita pernah berpikir "aku udah dua kali mengirim pesan, sekarang giliran dia." Saat kamu dan dia "skornya" seimbang, kemungkinan besar tidak akan melakukan perhitungan mental yang bikin lelah seperti itu.

3. Kamu saling mengirim pesan meski tidak ada yang penting.

Pernah 'kan mengirim pesan padahal tidak ada sesuatu yang penting, alias iseng? Menurut penelitian ini, "Hal tersebut merupakan pertanda positif atas kepuasaan hubungan." Jadi, dengan kata lain, sering curhat lewat WhatsApp juga baik untuk kesehatan hubunganmu. 

Jika kebiasaan mengirim pesan seperti itu bisa membuatmu hubunganmu lebih sehat, ternyata hubungan yang seperti ini bisa mengancam kesehatan mentalmu. Petunjuk: seperti sinyal ponsel di tengah laut.