Sains Mengetahui Cara Mengobati Patah Hati

Sains Mengetahui Cara Mengobati Patah Hati
ISTOCK

Mana suaranya: "Never mind I'll find someone like you...."

Tidak peduli apakah "kita putus baik-baik kok", atau "pokoknya, seumur hidup gue nggak mau ngeliat jempolnya lagi!" Apapun akhirnya, putus cinta itu menyakitkan. Dan meski satu kilo Ben & Jerry dan lima bungkus Toblerone mungkin bisa membantu dalam jangka pendek, sejujurnya proses penyembuhannya membutuhkan waktu. Selain bisa meminta saran dari tetangga sebelah, WOOP mencari tahu apa kata sains tentang cara mengobati hati yang hancur. 

1. DENGARKAN LAGU-LAGU CENGENG

Terbukti bahwa memainkan “Someone Like You” 100x tidak hanya memanjakan hati—tapi sebenarnya merupakan kunci melewati fase putus cinta. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di Durham University, Inggris, yang menemukan bahwa musik sedih bisa menjadi sebuah bentuk terapi ketika kita merasa sedang berdarah-darah. Good news for you, bad news for your family members.

2. BALIK KE KEBIASAAN JAMAN DULU “DEAR DIARY”

Keluarkan jiwa lebay remajamu dan tumpahkan isi hati dalam bentuk tulisan. “Penelitian membuktikan bahwa menuliskan pengalaman-pengalaman traumatis bisa menolong karena memampukan kita melihat merekonstruksikan semua kejadian cerita yang lebih besar dan terstruktur,” kata psikologis dan penulis Dr. Paulette Kouffman Sherman pada sebuah artikel. Hanya ingat: lebih baik menuliskannya di buku (bukan Facebook atau Instagram).

3. RATAPI HUBUNGAN

Berikan waktu bagi diri sendiri untuk menangis, meratapi, menghabiskan tisu puluhan kotak, dan membuat mata bengkak selama beberapa waktu—hanya jangan selamanya. Sebuah studi yang diterbitkan di The Journal of Positive Psychology menemukan bahwa mayoritas orang bisa kembali lagi ke “bentuk awal” setelah patah hati dalam waktu 11 minggu. Then, it’s time to move on!

4. JAUHKAN DIRI DARI INTERNET

Jujur sajalah: sebagian besar orang di era sejarah modern hampir selalu berakhir menjadi stalker atau penguntit mantannya. Namun tahukah kamu bahwa mengecek Instagram mantan setiap 30 menit biasanya berujung tidak menyenangkan? Tidak hanya ini merupakan sebuah hal yang harus sudah kita tahu, tapi peneliti di Brunel University di London menemukan bahwa memata-matai profil bekas pacar sebenarnya memperlambat proses pemulihan setelah putus cinta.

5. FAKE IT TILL YOU MAKE IT

Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Journal Neuroscience menemukan bahwa bahkan ketika sedang berpura-pura sudah melupakan si pacar, ini bisa membantu mengobati hati yang terluka. Ini dikarenakan dengan sesederhana percaya bahwa kamu sedang melupakannya, bisa memicu bagian-bagian di dalam otak untuk mengurangi rasa sakit.

6. CARI YANG LAIN TAPI HATI-HATI

Sebuah studi dari Queens College menemukan bahwa orang-orang yang langsung mencari pasangan lain alias rebound dilaporkan harga diri dan kepercayaan dirinya meningkat, plus tidak terus memikirkan si mantan. Walau begitu, bukan berarti kamu harus buru-buru aktif di Tinder sehari setelah putus. Gunakan waktu yang ada untuk memulihkan diri dan jatuh cinta kembali dengan diri sendiri. Setelah merasa siap, barulah bertemu dengan orang baru!