Sering Bertengkar dengan Pasangan? Tanda Hubunganmu Mengalami Ini

Love
ISTOCK

Merasa lelah dan menyadari hubungan ini penuh dengan emosi, apa yang harus dilakukan? Komunikasi adalah jawabannya!

"Suatu hubungan tidak akan selalu bergairah dan penuh cinta. Perasaan setiap orang dapat naik dan turun seiring berjalannya peran dan tanggung jawab yang dimiliki.

Dalam suatu hubungan, hal yang normal terkadang merasa bosan dalam hubungan percintaanmu dan pasangan," kata Nuran Abdat, M. Psi., Psikolog., seorang psikolog klinis dewasa dari Brawijaya Hospital and Clinic, Jakarta.

Dengan kata lain, "hanya kita dan pasangan diharap mampu mengatasi kondisi yang akan/atau terjadi,” tegasnya. 

Tanda Kamu Lelah Dalam Hubungan dan Cara Mengatasinya

Awalnya bahagia, masalah timbul seiring berjalannya waktu

Selain itu, Nuran kembali mengutip konsep cinta segitiga dari Sternberg (seorang profesor Perkembangan Manusia dari Cornell Univeristy), maka akan sulit untuk diingkari bahwa selain komitmen dan kedekatan emosional, hasrat atau nafsu juga merupakan komponen penting dalam kehidupan perkawinan.

“Ketiadaan hasrat atau serta adanya penolakan seksual dari salah satu pihak terhadap pasangannya berakibat rasa penderitaan. Maka cinta yang sempurna dalam suatu pernikahan diharapkan memiliki kedekatan emosional, komitmen dan hasrat yang saling berelasi satu dengan lainnya.

Saat terjadi hal yang tidak sesuai dalam perkembangan hubungan seseorang (contohnya dalam pembahasan kali ini yaitu kelelahan atau kejenuhan) maka antar pasangan sebaiknya sudah memahami dan mempersiapkan sikap aware untuk mencari latar belakang kondisi yang mengakibatkan perasaan atau situasi tersebut,” ujarnya.

Lelah dan jenuh pasti menghampiri. Emosi akan naik turun

Nuran mengatakan, "kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.

Kelelahan bagi setiap orang lebih bersifat subjektif karena terkait dengan 'perasaan'. Penyebabnya juga beragam, seperti beban kerja dan waktu kerja yang berlebihan, keadaan lingkungan yang tidak baik, keadaan kejiwaan yang sedang terganggu akibat adanya masalah, dan kekurangan gizi." 

Lelah bisa sangat berbahaya untuk kehidupan seseorang

“Kelelahan emosi yang berlebihan yang dialirkan terhadap orang lain merupakan sindrom dari brunout. Seseorang mengalami kelelahan emosi merupakan kunci dari burnout.

Kelelahan emosi tersebut mengakibatkan habisnya sumber emosi, individu merasa keadaan psikologisnya terganggu. Aspek lain yang berkembang adalah sikap pesimis terhadap orang lain. Aspek ketiga dari burnout sindrom menilai buruk diri sendiri," sambungnya. 

Mengapa bisa muncul kelelahan dalam hubungan?

Kelelahan emosional sendiri timbul karena seseorang bekerja terlalu intens, berdedikasi dan komitmen, bekerja terlalu banyak dan terlalu lama serta memandang kebutuhan dan keinginan mereka sebagai hal kedua.

Hal tersebut menyebabkan merasakan adanya tekanan-tekanan untuk memberi lebih banyak. Kelelahan emosional menggambarkan perasaan yang berlebihan dan kelelahan dari pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan seseorang.

Hal ini diwujudkan oleh kedua kelelahan fisik dan rasa perasaan psikologis dan emosional yang telah digunakan,” jawab Nuran.

Mengutip Maslach dan Jackson, kelelahan emosional adalah suatu perasaan yang emosional berlebihan dan sumber daya emosional seseorang yang telah habis yang dialirkan oleh kontak seseorang dengan orang lain.

"Kelelahan emosional selalu didahului oleh satu gejala umum, yaitu timbulnya rasa cemas setiap ingin memulai bekerja atau aktivitas," katanya.

Tiga aspek tentang kelelahan emosional

Fisik

Individu ditandai dengan meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, gangguan lambung (gangguan gastrointestinal), mudah terluka, mudah lelah secara fisik, gangguan pernafasan, lebih sering berkeringat, kepala pusing (migran), ketegangan otot serta masalah tidur (sulit tidur, terlalu banyak tidur)

Emosi

Ditandai di dalam komponen afektif manusia. Kelelahan di dalam hal emosi yaitu mudah lupa, sulit konsentrasi, mudah menangis, mengalami kebosanan, tidak percaya diri, putus asa, mudah cemas, gelisah, sulit beradaptasi, mengurung diri, mudah marah, dan kesepian

Mental

Kelelahan yang berupa kecemasan, ketegangan, bingung, sensitif, memendam perasaan, komunikasi tidak efektif, mengurung diri, kesepian, depresi, dan mengasingkan diri, ketidakpuasam kerja, lelah mental, menurunnya fungsi intelektual, kehilangan spontanitas dan kreatifitas, kehilangan semangat hidup, serta menurunnya harga diri dan rasa percaya diri.

Apakah lelah dan jenuh dalam hubungan itu wajar?

“Wajar sekali,” tegasnya. “Dapat dikatakan suatu hubungan justru sudah berada pada fase yang stabil dengan pasangan saat berada dalam kondisi ini akan tetapi antar pasangan yang menyadari adanya kondisi tersebut, sebaiknya melakukan review atau analisa dalam kebutuhan dan kepuasan antar pasangan untuk mencapai kestabilan emosi dan dalam mengatasi

‘hal yang dirasakan oleh pasangan. Situasi ini dapat terjadi apabila antar pasangan terbiasa melakukan komunikasi efektif dalam kesehariannya,” jelasnya.

Ia melanjutkan, “hal yang dapat menjadi pemicu munculnya rasa lelah dan jenuh dalam hubungan: yang pertama, adalah metode komunikasi yang dimiliki oleh antar pasangan (spouse or partner need to do an effective communications.

It also related with how we interprate our love language to our partner). Kedua, cara memvariasikan hubungan, hal ini dapat meliputi aktivitas seksual, waktu kebersamaan di dalam atau di luar rumah, cara berkomunikasi antar pasangan.

Ketiga, kegiatan atau aktivitas rutin yang dilakukan dengan pasangan. Keempat, kegiatan dan aktivitas rutin yang dilakukan untuk diri sendiri."

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memahami kelelahan dan kejauhan hubungan

  • Memahami bahwa gairah dapat berubah seiring berjalannya hubungan. Hanya saja dapat dikembangkan dengan baik melalui upaya dari diri antar pasangan untuk menemukan kepuasaan dari berbagai hal dalam kehidupan rumah tangga
  • Lakukan komunikasi dengan pasangan minimal 15 menit dalam 1 hari (lakukan komunikasi secara langsung misalkan saat sarapan/pulang kerja/setelah makan malam/dan pillow talk)
  • Melakukan hal yang menantang diri, hal-hal baru yang ditekuni
  • Berkreasi dalam hubungan. Kondisi dimana pasangan diharapkan kreatif dalam membentuk suatu aktivitas saat bersama dengan pasangan
  • Antar pasangan memiliki waktu untuk diri sendiri ‘me time’ sesuai dengan hobinya sebagai ruang self-release
  • Lakukan rutinitas baru misalkan berganti peran dengan pasangan
  • Lakukan passion atau hobi yang diminati oleh masing-masing pasangan
  • Variasikan hubungan: lakukan aktivitas seksual dengan memperbaiki beberapa hal yang kurang disukai pasangan, dengan teknik baru yaitu teknik yang berbeda untuk meningkatkan hasrat dan refresh your feeling
  • Lakukan kegiataan bersama yang rutin seperti quality time dengan ngedate, special dinner time (di rumah atau di luar), breakfast or lunch picnic, traveling; selain itu dapat pula dilakukan olehraga bersama dengan pasangan

Selanjutnya: