Bukan pertengkaran setiap hari.
Putus cinta itu sangat menyakitkan, semua orang tahu itu! Namun, sebuah penelitian dari The Journal of College Counseling menemukan bahwa kita sebenarnya melalui lima tahap yang menyakitkan sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk mengakhiri sebuah hubungan romantis.
Tahap 1: Pra-kontemplasi
Titik saat kamu bahkan belum memikirkan tentang ingin memutuskan sebuah hubungan.
Tahap 2: Kontemplasi
Peringatan pertama yang memperlihatkan bahwa kamu dan pasanganmu akan putus. Ini adalah saat di mana kamu mulai memiliki pemikiran seperti “hubungan ini sepertinya tidak cocok untukku,” atau “ada sesuatu yang salah dengan hubungan ini.”
Tahap 3: Persiapan
Kamu sudah yakin ingin putus, tapi bingung bagaimana melakukannya dan perutmu sakit setiap kali memikirkan hal tersebut. Yang lebih buruk adalah tidak sedikit orang berada di dalam tahap ini selama berbulan-bulan karena sibuk mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya dan juga sedang mengumpulkan keberanian untuk mengambil tindakan nyata.
Tahap 4: Beraksi
Periode kamu sudah mengambil langkah konkrit untuk mengakhiri hubungan tersebut atau malah sudah putus. Dalam tahap ini, biasanya seseorang semakin jarang berbicara dengan mantan pasangannya atau lebih ekstrim, meniadakan komunikasi dalam bentuk apapun.
Tahap 5: Perawatan
Seakan-akan mengambil keputusan untuk putus tidak cukup membuat sengsara, tahap kelima ini akan dipenuhi dengan “rutinitas” yang merobek-robek hati—misalnya mengembalikan semua token cinta (buku, kaus, DVD) yang pernah jadi sumber romantisme kalian berdua. Akan tetapi, jika bisa bertahan dalam tahap ini, kemungkinan besar kamu akan baik-baik saja.
