Tips Menjaga Pertemanan dengan Pandangan Politik yang Berbeda

Tips Menjaga Pertemanan dengan Pandangan Politik yang Berbeda
ISTOCK

Agar persahabatan tetap bertahan meski diwarnai perbedaan dan postingan politik di media sosial.

Saat musim pemilihan, khususnya dengan hingar bingar level maksimum seperti sekarang ini, bisa jadi kita kesulitan menjaga hubungan dengan teman yang pandangan politiknya berseberangan. Jika kamu mengalami hal ini, tenang saja, kasus seperti ini bukanlah hal yang luar biasa. Namun, harus WOOP akui bahwa it might be hard to keep your sanity during election season.

Satu hal yang pasti adalah satu kemustahilan untuk memiliki suara yang sama dalam segala hal, bahkan dengan seseorang yang sudah menjadi sahabat kita selama puluhan tahun. Namun, jika seorang teman mempublikasikan pemikiran politiknya di media sosial dengan nada negatif tentang seorang kandidat (apalagi jagoan kita), bagaimana sebaiknya merespon? Hanya dengan mengatakan, “cobalah tenang” atau “play it nice” sepertinya kurang cukup. Jadi apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah perbedaan politik ini menjadi alasan putusnya hubungan pertemanan? Ini beberapa tips dari WOOP:

  • Cara termudah dan teraman: tidak membicarakannya sama sekali ketika kita sedang bertemu. Hindari membicarakan hal-hal yang berbau politik, terlebih jika temanmu memiliki temperamen yang berapi-api (atau agak berlebihan) saat membicarakan kandidat atau isu tertentu. Namun, di lain sisi muncul pertanyaan: bukankah sebagai orang dewasa harusnya kita bisa berdiskusi tentang politik tanpa berujung menjadi perang? Harusnya memang begitu.  
  • Siap-siap. Jika memang pembicaraan mengenai politik atau kandidat atau apapun itu tidak terhindarkan, bersiap sajalah. Di musim perdebatan menjelang pemilu seperti ini, kemungkinan besar kamu akan mendengar celetukan atau pernyataan dari teman atau keluarga yang sama sekali tidak sejalan dengan pemikiranmu.  
  • No social media. Yang satu ini memang agak mustahil dilakukan di era semua orang curhat dan berekspresi melalui media sosial. Namun jika mungkin, usahakan untuk tidak mempublikasikan apapun yang berhubungan dengan pemilihan di akun pribadimu (bahkan di profil online dating). Entah temanmu mengatakannya secara langsung atau tidak, mereka bisa saja merasa tersinggung atau terlecehkan, misalnya saat kamu memproklamirkankan kandidat favoritmu. Untuk sebulan ini, tahan diri untuk menuliskan hal-hal berbau politik di media sosial.  
  • Cek dan ricek. Jika memang pilihanmu adalah memposting sesuatu di media sosial, pastikan untuk mengecek semua fakta. Publikasikan pendapatmu dengan informasi yang akurat atau bernada humor (jangan terlalu serius), dan tidak penuh dengan kebencian. Just because we are entitled to our opinions doesn’t mean we are entitled to our own made-up facts.  
  • Tidak merespon. Dalam kaitannya merespon postingan orang lain, terkhusus yang tidak masuk akal, lebih baik jangan dihiraukan. Keep scrolling. Kamu tidak harus selalu mengomentari setiap pendapat politik orang lain. Jika ada seorang teman yang memiliki kebiasaan memposting seperti ini, cara terbaik adalah dengan meng-unfollow mereka sampai musim pemilihan berakhir. Atau ekstrimnya lagi, seorang politikus mengatakan bahwa jika ini masih terus menjadi masalah, solusi akhirnya adalah mencari teman baru. "There is more to life than politics. And idiots," kata Mary Matalin, penasihat politik George H. W. Bush.  
  • Pikir sebelum merespon. Jika kamu berpikir untuk merespon sebuah postingan teman, hindari melakukannya secara impulsif. Renungkan baik-baik: “Apakah ini hanya menghabiskan energi dan waktu? Apakah saya akan mendapatkan sesuatu dari sini? Dan apakah pertemanan saya akan rusak karena hal ini?” Dan jujurlah saat menjawab pertanyaan ini.  
  • Respek. Jika kamu memutuskan untuk berdiskusi, lakukan dengan niat baik. Juga hormati pendapat mereka. Dalam perdebatan, jangan jadikan pandangan politik mereka sebagai kritik terhadap mereka secara pribadi. Keep it cool and soften your approach. Pikir dua kali sebelum mengeluarkan argumen dan akhiri perdebatan dengan sesuatu yang lucu untuk mengurangi ketegangan.  
  • Tahu saat berhenti. Jika percakapan atau perdebatan berubah menjadi tidak sehat dan sudah tidak lagi menyenangkan, it's a good idea to stop, agree to disagree, and move on.  
  • Ingat, kampanye punya agenda. Setiap kampanye dari seorang kandidat memiliki tujuan tersendiri. Salah satunya bisa jadi memang sengaja menyebarkan keretakan hubungan horizontal: saudara, suami-istri, antar tetangga, antar teman, dll. Kita harus selalu ingat bahwa teman kita itu dipengaruhi oleh kampanye tertentu, sama halnya dengan kita.  
  • Dahulukan yang penting. Terkadang hubungan pertemanan jauh lebih penting daripada perbedaan politik. Jadi, pastikan kamu memilih dengan bijak: politik di atas pertemanan atau pertemanan di atas politik? Now, it’s time to elect.