Untuk Single Mom: Ini yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Berkencan Lagi

Untuk Single Mom: Ini yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Berkencan Lagi
ISTOCK

Kapan saat yang tepat bergabung dengan misalnya, Tinder?

Statusmu saat ini: seorang single mom. Fokusmu saat ini: anak dan pekerjaan. Sebenarnya ingin membuka diri untuk hubungan cinta baru dan berkencan, tapi takut. Saat ada laki-laki yang mendekati pun, canggung dan ada banyak pertimbangan. 

“Mengajak single mom berkencan tentu berbeda dengan mengajak perempuan lajang berkencan,” kata Della Karni, M. Psi. Psikolog., seorang psikolog klinis dewasa dari LPTUI dan TigaGenerasi. Ia melanjutkan, “selain memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan dalam kehidupan pernikahan (entah karena suami wafat atau perceraian), single mom juga memiliki tanggung jawab lebih sebagai pencari nafkah sekaligus bertanggung jawab untuk kesejahteraan anaknya.”

Luar biasa kehidupan seorang single mom!

Menurut Della, dari mencari nafkah sampai bertanggung jawab untuk anaknya, membuat single mom secara umum memiliki karakter yang berbeda (dari perempuan lajang), yaitu lebih mandiri, pandai mengatur (baik keuangan maupun waktu), dan berbeda perspektif atas relasi romantis dan kehidupan berkeluarga. Namun, bukan berarti perempuan single mom tidak membutuhkan cinta untuk dirinya sendiri. Pasalnya, mereka juga manusia biasa kok; bedanya mereka memiliki pengalaman cinta dan rumah tangga yang tidak berakhir "happily ever after." Jadi, apa yang harus diperhatikan seorang single mom sebelum berkencan dengan seseorang?

“Percerian atau wafatnya mantan suami tentunya membawa kedukaan tersendiri bagi single mom. Tidak jarang hal ini kemudian menjadi trauma bagi single mom,” ujarnya. Jadi, sebelum memutuskan untuk berkencan, menurut Della ada baiknya para single mom memperhatikan beberapa hal ini: 

1. Cara tahu bagaimana keadaan emosi single mom saat ini 

Apakah masih didominasi perasaan kehilangan, sedih berlebihan atau bahkan bersalah? "Sebenarnya, perasaan ini wajar dialami para single mom, terlebih apabila kejadiannya belum lama berlalu. Namun, apabila single mom masih merasakan perasaan negatif jauh sesudah kejadian berlalu dan belum dapat mengatasi perasaan-perasaan negatif ini dengan baik, bahkan mengganggu relasi atau bahkan pekerjaan, artinya single mom belum mengatasi isu perpisahan ini dengan tuntas, sehingga tidak disarankan untuk menjalin hubungan baru. Mintalah bantuan kepada profesional agar dapat menuntaskan isu dengan baik," saran Della.

2. Evaluasi hubungan yang lalu

Hal ini penting dilakukan oleh para single mom yang berpisah karena perceraian. "Single mom perlu mengevalusi penyebab berakhirnya hubungan, apa peran single mom dalam hubungan itu dan selanjutnya perlu mencari tahu apa yang diperlukan untuk menjalin hubungan yang lebih positif. Jadikan hal tersebut sebagai dasar dalam mencari pasangan dan membentuk pola hubungan di relasi selanjutnya," tuturnya. 

3. Cari tahu apa yang dipikirkan anak apabila ibunya menjalin hubungan kembali 

Bukan, bukan berarti single mom membutuhkan izin dari anak untuk berkencan, tapi paling tidak single mom tahu bagaimana persepsi anak terhadap ide 'ibunya berkencan kembali'. "Perpisahan dengan mantan suami tentunya meninggalkan kedukaan bukan hanya terhadap single mom saja, tapi juga kepada anak. Ada baiknya kamu menghormati proses healing yang dijalani anak dan menjalin hubungan saat anak siap." 

Membicarakan perpisahan merupakan hal yang sensitif. Numerik lama atau pendeknya hubungan lama sudah berakhir terkadang hanya angka. Ditinggalkan atau diceraikan dua tahun, atau lima tahun yang lalu terkadang tidak mengindikasikan proses penyembuhan sudah final. Ini menimbulkan pertanyaan: adakah waktu yang tepat untuk seorang single mom mulai berkencan lagi?

“Sebetulnya, tidak ada patokan waktu universal yang dapat digunakan untuk menentukan waktu yang tepat, karena setiap orang berproses dengan ritmenya masing-masing. Namun, apabila seorang single mom sudah mulai membuka diri dan terlihat sudah menerima kondisinya saat ini dengan baik (tidak lagi terbawa emosi apabila membicarakan masalah perpisahan), itu merupakan sebuah tanda yang baik untuk memulai melakukan pendekatan den mengajaknya berkencan,” jelasnya.