Hal ini seperti diungkap dalam sebuah studi terbaru. 50% pasangan memutuskan untuk berhubungan seks setelah sebulan kencan.
Banyak pasangan yang tidak ingin langsung berhubungan seks sebelum menikah. Namun beberapa dari mereka memutuskan berhubungan seks setelah satu bulan berkencan.
Hal tersebut diungkap melalui layanan konsultasi medis online bernama DrED.com, yang melakukan penelitiannya. Hampir seribu kandidat dari Amerika Serikat dan Eropa berpartisipasi dalam survei di mana 50% mengatakan bahwa sebelum mereka berhubungan intim secara fisik dengan pasangan. Namun mereka tidak suka one night stand melainkan menunggu hampir seminggu hingga sebulan sebelum akhirnya berhubungan seks.
Sementara 21% peserta mengatakan bahwa mereka mengambil waktu lebih panjang, sekitar enam bulan, sebelum melakukan hubungan seks dengan pasangan untuk pertama kalinya. Banyak pertimbangan yang dipikirkan sebelum intim dengan kekasihnya.
Baca: Benarkah Seks Bikin Kamu Lebih ‘Cerdas’?
Para peserta juga menyatakan bahwa stres menjadi faktor mereka malas berhubungan seks. Jadi mereka menunggu waktu yang ideal untuk berhubungan seks pertama kalinya dan ketakutan dihakimi mempengaruhi hubungan mereka.
Menurut para ahli, ketika dua pasangan ingin melakukan hubungan seks, itu harus konsensual dan menjadi orang dewasa. Ini membawa kita ke pertanyaan penting akan 'persetujuan' atau tidaknya melakukan itu.
Jika salah satu pasangan tidak mau pada saat terakhir setelah memberikan persetujuan sebelumnya maka tak boleh dipaksa untuk berhubungan seks. Selain trauma emosional dan fisik karena melakukan hubungan seks paksa, ada juga konsekuensi hukum.
Penting juga diketahui kalau mereka perlu melakukan hubungan seks yang aman untuk menghindari risiko terinfeksi penyakit menular seksual (PMS). Ingat, seks hanyalah bagian dari suatu hubungan dan ini terkait kepercayaan masing-masing.
Seperti dalam Islam diajarkan tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Untuk itu, semua menjadi pilihan atas keputusan berdua. dapat Ada faktor-faktor lain seperti cinta, kepercayaan, dan perlakuan satu sama lain untuk membuat hubungan lebih kuat—lebih dari sekadar berhubugan seks.
