9 Tips Penting Sebelum Membeli Furnitur

9 Tips Penting Sebelum Membeli Furnitur
ISTOCK

Agar tidak makan hati saat sofa... Oops, tidak muat! 

Yuhuu! Asyik, saatnya bertualang dan membeli sofa. Tunggu dulu, sebelum beranjak dari rumah, pastikan untuk tahu 9 hal ini terlebih dahulu. Nggak mau kan, sudah membeli sofa mahal tapi ukurannya saat dicoba di rumah ternyata semini sofa di rumah 7 Dwarfs! 

JANGAN TERLALU MATCHY-MATCHY

Keinginan kita adalah memiliki furnitur rumah yang saling melengkapi satu sama lain. Otomatis saat membeli, memilih pola senada merupakan jalan teraman, tapi sebenarnya efeknya menjadi lebay. Padu padankan: tradisional-modern, warna terang-gelap, polos-warna-warni. Opposites do attract, ladies.

PERHATIKAN: SKALA

Banyak yang beranggapan bahwa jika ingin terlihat menonjol, maka semua barang harus berukuran besar. Tidak perlu seekstrim itu. Tidak semua furnitur dan pernak-pernik di ruangan harus berukuran sama. Bagaimana kita memadu-madankan yang besar dan kecil juga bisa menjadi salah satu cara membuat sebuah ruangan cantik.

UKUR, UKUR, DAN AYO UKUR

Bangga dan bahagia luar biasa karena berhasil menemukan dan membeli sofa sesuai selera dan kantong, tapi oops… sampai di rumah ternyata ukurannya tidak sesuai dengan ruang yang tersedia. Rasanya? Kesal setengah mati dan ingin menonjok wajah suami. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengukur dimensi ruangan sebelum membeli sofa, tempat tidur, lemari, meja, dan lain-lain. Apa yang kita lihat di toko atau digambar bisa terlihat sangat berbeda di rumah. Jadi, entah beli online atau langsung ke toko, ambil terlebih dahulu alat pengukur dan catat dimensi ruangan yang tersedia.

PIKIRKAN AKSES

Satu hal lagi yang sering terjadi: lemari yang dibeli tidak bisa masuk ke rumah, karena pintunya kekecilan. Mau marah sama siapa? Sama pengantar? Hei, siapa yang tidak mengerjakan PR-nya? Yep, orang yang bersalah adalah kamu sendiri dan yah, pasanganmu. Beberapa pengantar mungkin bisa mencopot beberapa bagian pintu untuk sementara, tapi selebihnya harus memanggil Ibu Peri. Daripada berakhir dengan sofa mahal tapi tidak bisa dipakai dan tidak bisa dikembalikan ke toko, lebih baik berpikir dulu tentang rute masuk ini. 

TERBUKA SAAT MENYUSUN FURNITUR

Seringkali kita jatuh cinta sama sebuah meja kopi kecil hitam, tapi mendadak ingat bahwa penampakannya tidak akan cocok dengan ruang tamu yang semuanya serba millennial pink. Coba adaptasi pola pikir ini: berusahalah untuk lebih terbuka saat menyusun furnitur. Bisa jadi solusinya cukup hanya dengan mengatur ulang ruangan atau meletakkannya di ruangan lain. Penting untuk diingat bahwa memang sudah seharusnya rumah dipenuhi dengan barang-barang yang kita sukai. Dan jika tidak bisa membeli apa yang dicintai, ngapain belanja?

BELI KARPET LANGSUNG

Ketika membeli produk tekstil, terutama rug, lebih baik datang langsung ke toko. Sulit menentukan warna asli saat hanya mengandalkan layar komputer: terlihat merah, tapi saat dikirim ke rumah ternyata watermelon pink. Satu hal lagi yang harus diperhatikan: tekstur. Terlihat bagus dan cantik sih, di layar laptop, tapi ternyata setelah dipakai hanya beberapa hari, bulu-bulunya mulai lepas. Jadi, sediakan waktu untuk langsung mengunjungi toko furnitur secara personal. 

JANGAN LUPA: NYAMAN

Memang ultra-sleek sofa yang dipajang di toko langganan terlihat sangat menggoda, tapi apakah nyaman dipakai? Sesuai dengan gaya ruanganmu? Belum tentu. Kebanyakan vendor menyediakan sofa dengan kedalaman 36 inci, tapi jika memiliki badan tinggi, mungkin dibutuhkan sekitar 40-42 inci. Kalau memang ruang tamu tersebut hanya berfungsi sebagai pajangan dan ruang pameran, mungkin ulta-sleek sofa merupakan pilihan yang cocok. Namun, bila ruang tamu akan menjadi tempat nongkrong seluruh anggota keluarga setiap harinya, lebih baik katakan tidak.