Alasan Kenapa Kamu Tidak Bisa Berhenti Makan

Alasan Kenapa Kamu Tidak Bisa Berhenti Makan
ISTOCK

Sepertinya lapar terus.

Pernah merasa lapar dan menyerang kulkas untuk mencari apapun yang bisa dimakan padahal baru saja makan siang 30 menit yang lalu? Mungkin bukan cuma pernah, tapi sering! Bingung, putus asa, dan bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu dan tidak menemukan solusi sementara perut terus bernyanyi (semakin lama semakin kencang).

Untuk membuat tingkat frustrasimu berkurang, WOOP membuatkan daftar kemungkinan penyebab di balik kelaparan misterius tersebut.

Haus

Mungkin terdengar agak aneh, tapi salah satu alasan utama kita mengonsumsi kalori berlebihan adalah salah mengartikan haus menjadi lapar. Kita makan karena kita berpikir kita lapar, padahal sebenarnya kita sedang mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, sebelum makan, minumlah segelas air untuk melihat apakah kamu benar-benar lapar atau cuma haus.

Kurang tidur

Ini adalah pemicu terbesar kelaparan yang tidak bisa jelas. Jika pola tidur tidak teratur, niscaya akan berakibat negatif terhadap pola makan dan pencernaan. Tidak cukup tidur juga meningkatkan level kortisol yang memang menstimulasi rasa lapar. Saat kurang tidur, sebagai kompensasi rasa lelah, kita menjadi lebih bernafsu terhadap makanan manis dan karbohidrat sederhana. Sebagai orang dewasa, minimal kita harus tidur selama 7 jam pada malam hari. Saat berusaha untuk tidur 30 menit lebih awal setiap malam (dan pelan-pelan menambahkannya setiap minggu), kita akan mampu menurunkan tingkat kortisol, mengurangi nafsu makan dan menormalkan pola makan.

Makanan rendah lemak

Hanya karena diberi label “low fat” bukan berarti makanan tersebut sehat, terlebih jika sudah melalui proses kimia. Makanan yang dikhususkan untuk program diet memang cenderung rendah lemak dan protein dan mengandung refined carbs yang tinggi, sehingga tidak begitu mengenyangkan baik dari segi lemak atau protein, dan akibatnya kita bisa merasa sangat lapar dan kalap setelah menyantapnya. Alih-alih melakukan itu, disarankan untuk mengadopsi sistem diet kombinasi protein, karbo kaya serat dan lemak.

Sarapan penuh gula

Memulai hari dengan sarapan bergula akan menjamin kamu akan mengemil berlebihan di siang/ sore hari. Ini artinya, sereal, roti, kopi bergula, granola bars, bahkan buah-buahan harus dicoret dari daftar sarapan. Gula yang tersembunyi dan karbo yang sudah terproses di banyak sereal membuat gula darah naik-turun sehingga kita masih merasa lapar meskipun baru saja makan! Berlawanan dengan apa yang dipromosikan, bahkan batang granola dan buah-buahan bukan pilihan yang lebih baik—mungkin memang lebih sehat! Pasalnya, produk ini dicerna kurang lebih dari satu jam sehingga sebelum jam makan siang, dijamin perutmu akan keroncongan lagi.

Permen karet

Pernah memperhatikan perutmu berbunyi saat mengunyah permen karet? Ini disebabkan tubuh memang terprogram untuk mengasosiasi kuyahan sebagai tanda makanan akan segera meluncur ke perut. Hal tersebut bisa menstimulasi nafsu makan (padahal tidak lapar), dan yang selanjutnya yang terjadi adalah kamu membuka kulkas dan tanpa sadar sudah menghabiskan satu potong kue.

Jika kamu benar-benar tidak bisa lepas dari permen karet, direkomendasikan untuk memuaskan diri dengan sparkling water. Atau menambahkan daun mint atau beberapa potong timun untuk ke dalam air biasa untuk memberi rasa yang berbeda. Tidak hanya membuat tubuh tetap terhidrasi, hal ini juga berfungsi membuat nafasmu tetap segar dan mulutmu tetap sibuk.

Tim hore makanan

Selalu ada teman atau kenalan atau anggota keluarga yang memiliki kebiasaan ini: meyakinkan bahwa kamu masih lapar dan perlu makan satu potong pizza lagi.

Jika ini yang terjadi, coba katakan dengan sopan bahwa kamu sudah kenyang. Apabila masih terus bersikap seperti itu, lebih baik pilih aktivitas lain saat bertemu dengan orang tersebut—yang sama sekali tidak melibatkan makanan.

Nostalgia

Dulu waktu masih kecil, setiap kali makan di restoran, keluarga kita pasti tidak akan melewatkan tradisi memesan kue atau manis-manisan sebagai makanan penutup. Setelah dewasa, seringkali kita masih melakukan ini karena yah… sedang bernostalgia. Untuk tidak terlalu konsisten terhadap nostalgila tersebut, pikirkan bentuk penghargaan lain, misalnya pijat ekspres sebagai ganti makanan penutup? Cara lain adalah dengan memilih jenis makanan penutup lain, seperti dark chocolate atau chai tea tawar.

TV dan internet

Sejujurnya waktu menonton, entah itu dari TV, internet, Netflix, sangat mempromosikan kebiasaan ini. Terkhusus, saat yang ditonton adalah film-film yang menakutkan dan menegangkan karena memang menstimulasi adrenalin dan otomatis meningkatkan rasa lapar.

Apabila memang lapar, istirahatkan sejenak apapun yang sedang kamu tonton dan menjauhlah dari teve saat sedang makan.