Alasan Kenikmatan Dunia Ini Dilarang: Memencet Jerawat

Alasan Kenikmatan Dunia Ini Dilarang: Memencet Jerawat
iSTOCK

Ini penjelasan dari ahlinya langsung ya, jadi kita bisa paham semua tentang jerawat dan kenapa kita pencet

Perasaan nikmat dan bangga ketika berhasil memencet jerawat dan mengeluarkan isinya itu... sulit diekspresikan dengan kata-kata. Mengutip respon Kim Jong-un saat bertemu Donald Trump baru-baru ini: "it's like a science fiction." Surreal. Magis. Namun, seperti yang kita tahu, sama dengan banyak hal yang enak dan nikmat, aktivitas ini juga dilarang. Kenapa, sih? Woop bertanya kepada dr. I Dewa Gede Agung Manik S., Sp.KK., seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Braia Clinic, Bali.

“Jerawat atau acne adalah penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel rambut (unit pilosebasea). Biasanya ditandai oleh pembentukan sebum yang berlebihan, komedo, papul, kista, dan pustula,” ujarnya menjelaskan tentang jerawat.

4 Faktor Utama Jerawat

Menurutnya ada empat faktor yang berperan terjadinya jerawat, antara lain:

1. Peningkatan Produksi Sebum

Jerawat biasanya dimulai timbul pada masa pubertas pada waktu kelenjar sebasea membesar dan mengeluarkan sebum lebih banyak dari sebelumnya. Pertumbuhan kelenjar sebasea dan produksi sebum berada di bawah pengaruh hormon androgen.

2. Keratinisasi Folikel

Keratinisasi pada saluran polisebasea disebabkan oleh adanya penumpukan korneosit dalam saluran pilosebasea. Atau bahasa umumnya, komedo. 

3. Kolonisasi Saluran Pilosebasea dengan Propionibacterium Acnes

Alias ada bakteri di kulit. Terdapat tiga macam mikroba yang terlibat pada patogenesis acne, yaitu corynebacterium acnes (proprionibacterium acnes), staphylococcus epidermidis dan pityrosporum ovale (malassezia furfur). Bakteri-bakteri ini dianggap berperan pada lamanya jerawat tersebut yang beraktivasi di dalam folikel (resident bacteria) dan keparahannya tergantung pada lingkungan mikro dalm folikel tersebut.

4. Inflamasi/Peradangan Dinding Sel dan Produk yang Dihasilkan oleh Corynebacterium Acnes.

Yang dihasilkan yaitu lipase, hialuronidase, protease, lesitinase, dan neuramidase memegang peranan penting pada proses peradangan.

Jadi?

“Berdasarkan faktor-faktor penyebab di atas memencet jerawat tidak akan membuatnya hilang, justru malah memperparah kondisinya. Sehingga dapat meninggalkan bekas luka, atau kulit malah mengalami infeksi,” jawabnya.

Ah, tapi sulit menahan tangan untuk tidak menggapai jerawat. Dan melakukan tindakan vandalisme. 

“Saat jerawat dipencet artinya akan memaksa kotoran tersebut keluar sehingga akan merobek kulit. Saat menekan area yang ditumbuhi jerawat itu artinya memindahkan kotoran dan bakteri dari jari tangan ke wajah dan jerawat, sehingga malah membuatnya infeksi. Dari sinilah awal mula terjadinya bekas-bekas jerawat yang sulit dihilangkan lagi,” paparnya. “Oh iya, tidak hanya tangan yang kotor saja, tetapi kotoran atau minyak yang berasal dari rambut dapat pindah ke kulit wajah dengan mudah sehingga memperberat kondisi jerawat itu sendiri. Sehingga disarankan menggunakan jepit rambut, bando atau memangkas rambut yang mengenai wajah yang berjerawat. Selain itu, hindari pemakaian produk rambut yang banyak mengandung minyak dan gel yang berat seperti pomade. Satu lagi, jika kamu adalah orang yang aktif berolahraga sebaiknya selalu sediakan handuk bersih untuk mengelap keringat sehingga tidak mengenai wajah atau lebih baik lagi segera mandi,” sambungnya.

Jerawat oh jerawat, mengapa selalu membuat kita sibuk dan tak berdaya? Sialnya, seberapa rajin pun tangan bergerilya membasmi, tetap saja mereka kembal lagi. Jerawat seperti memiliki Stockholm Syndrome. Menikmati menjadi korban. 

“Mengatasi jerawat terutama pada kulit wajah memang tidak dapat diselesaikan dalam waktu cepat. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk melakukan perawatan agar jerawat tidak semakin parah,” ungkap Dr. Dewa. “Salah satu kunci untuk mencegah kulit berjerawat adalah menjaganya tetap bersih. Jika memang ingin membersihkan wajah dari jerawat, sebaiknya kunjungi dokter kulit atau ahli dermatologi terdekat."

Menurutnya, saat ditangani oleh dokter, kamu akan menjalani sebuah prosedur yang disebut dengan ekstraksi, yaitu dengan menggunakan alat khusus akan membuka pori-pori yang tersumbat oleh kotoran, sebum ataupun komedo. "Tekanan akan dilakukan dengan ringan untuk melepaskan komedo," ujarnya. Dan tidak seperti kita, kaum ini, para ahli di klinik tersebut akan melakukannya dengan bantuan alat yang steril, menggunakan sarung tangan (hah!), dan membersihkan area yang berjerawat terlebih dahulu dengan bahan tertentu.

"Jadi kemungkinan infeksi diminimalkan. Kemudian, perawatan dengan chemical peeling, obat-obatan resep atau kombinasi dengan laser dapat diberikan dalam pengobatan kulit berjerawat. Setelah itu, tentunya harus dilanjutkan dengan rajin merawat kulit wajah untuk mencegah jerawat tumbuh kembali,” sarannya.