Apakah Ganja Benar-benar Bermanfaat untuk Kulit?

Apakah Ganja Benar-benar Bermanfaat untuk Kulit?
ISTOCK

Banyak dari kamu mungkin berpikiran negatif tentang ganja. Namun belakangan ganja disebut bisa membantu merawat kulit. Apa itu benar?

Siapa yang tidak ingin memiliki kulit yang sehat? Semua perempuan pasti akan menjawab iya. Oleh karena itu, banyak perempuan yang melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan produk perawatan kulit. Namun pernahkan kamu menggunakan ganja untuk merawat kulitmu?

Beberapa waktu belakangan ini, dunia kecantikan memang tengah heboh dengan kehadiran produk perawatan kulit yang mengandung ganja atau yang terkenal adalah minyak CBD. Penggunaan ganja memang cukup kontroversial. Keberadaannya pun dianggap ilegal dan termasuk ke dalam obat-obatan terlarang. Di sisi lain, sebenarnya tanaman yang juga tumbuh subur di Indonesia ini merupakan obat yang memiliki cukup banyak manfaat untuk kulit seperti anti-penuaan, mencegah jerawat, dan bahkan mengobati masalah kulit yang serius seperti eksim. Lantas, apakah ganja memang benar-benar baik untuk kulit?

Seorang dermatolog dari Departemen Kulit RS dr. Suyoto, Jakarta, Dr. Ruri D. Pamela, Sp. KK., mengatakan, “ganja atau cannabinoid berasal dari tanaman cannabis yang salah satu kerjanya untuk kulit adalah untuk menghambat inflamasi atau peradangan. Sering juga disebut-sebut sebagai the nest “it” ingredients in skincare, karena memiliki manfaat yang cukup banyak namun masih kontroversial.”

Ia menambahkan, “penelitian ilmiah yang menggunakan cannabis dibidang dermatology juga masih sedikit dan sebagian besar penelitian, baru diujicobakan pada hewan-hewan saja. Jadi, belum bisa diketahui apakah betul-betul bermanfaat bagi kulit manusia secara scientific.

img

Jadi, kita belum bisa mengetahui apa saja manfaatnya?

“Cannabis diketahui memiliki efek anti peradangan (anti inflamsasi) yang dapat membantu meredakan keluhan pada orang-orang dengan eczema atau penyakit psoriasis, atau untuk meredakan kemerahan di kulit akibat iritasi,” jawabnya.

Meskipun cannabis memiliki efek anti peradangan dan bisa meredakan kemerahan. Namun, di Indonesia, Cannabis masih illegal dan dilarang. Adapun pertanyaan yang masih terganjal dipikiran: apakah cannabis sudah banyak digunakan di Indonesia? Bagaimana dengan regulasinya?

“Belum ada (yang menggunakannya),” jawabnya. “Karena di Indonesia sendiri cannabis termasuk ke dalam golongan obat psikotropika maka biasanya akan dimasukkan ke regulasi obat dan bukan kosmetik,” tambahnya.

Jika cannabis bisa meredakan kulit iritasi, adakah efek dari penggunaan cannabis yang berlebihan pada kulit?

“Resiko yang timbul adalah alergi akibat kandungan cannabisnya atau bahan pembawa (vehikulum) pada skincare produknya. Sebelum menggunakannya ketahui manfaatnyanya sebelum mencoba, tidak hanya karena iklan yang menjanjikan, ketahui juga efek samping dan resiko yang akan ditimbulkan ke depannya,” tutupnya.

Selanjutnya: Woop hanya ingin menasihatmu: jangan kembali tidur setelah sahur karena akan banyak risiko kesehatan yang mengintaimu.