Apakah Memang Perlu Mengonsumsi Suplemen Kolagen?

Apakah Memang Perlu Mengonsumsi Suplemen Kolagen?
ISTOCK

Adakah gunanya?

Kamu mungkin ngeh dengan sebuah produk kecantikan dan kesehatan yang sedang naik daun. Biasanya, bentuknya seperti bubuk putih, namanya kolagen. Dan meskipun kolagen telah lama digunakan untuk krim dan serum topikal untuk meningkatkan elastisitas kulit dan memerangi keriput, belakangan kita melihatnya dimasukkan ke dalam smoothies dan banyak orang—termasuk beberapa yogis beken dan pelari—bersumpah atas kehebatannya.

Dan untuk mereka yang menempuh cara-cara alami untuk terlihat sehat dan vibran, kolagen suplemen bisa dipastikan membuat penasaran. Namun benarkah suplemen ini berkhasiat? Haruskah dikonsumsi secara oral? Well, WOOP bertanya kepada Dr. Eddy Karta, SpKK, seorang ahli kulit dan kelamin, dan mendapatkan penjelasannya. 

APA ITU KOLAGEN DAN BAGAIMANA TERBENTUKNYA?

“Kolagen adalah protein. Dibentuk oleh sel-sel yang terdapat pada kulit, rambut, tulang, dan jaringan ikat dari asam amino glisin, prolin, hidroksiprolin, dengan kofaktor pembentukannya yaitu vitamin C. Kolagen terbentuk dengan sendirinya di dalam tubuh sepanjang kita hidup dengan tujuan untuk membantu jaringan kulit lebih elastis dan tahan terhadap peregangan. 

APA YANG TERJADI PADA KULIT SEIRING BERTAMBAH UMUR?

Dua lapisan utama yang menjadikan kulit adalah epidermis dan dermis. Dermin terdiri dari fibroblasts, sel-sel yang memproduksi elastin dan kolagen. Agar kulit dapat berfungsi dengan normal dan terlihat muda, struktur lapisan dermal harus dijaga, tapi seiring bertambahnya umur struktur tersebut berubah karena fibroblast yang menua memproduksi lebih sedikit kolagen. Hasilnya adalah tanda-tanda penuaan, yang biasanya terlihat jelas pada wajah. 

APA MANFAAT SUPLEMEN KOLAGEN PADA KULIT? 

Dari penjelasan di atas kita mengerti bahwa tubuh memproduksi kolagen, dan seiring bertambah umur produksinya akan melambat, sehingga teorinya adalah produk kolagen—dalam bentuk suplemen (diminum dan disuntik)—akan membantu produksi alaminya di dalam tubuh. 

ADAKAH EFEK SAMPING SUPLEMEN INI?

“Suplemen kolagen tidak buruk untuk tubuh karena fungsinya sebagai suplemen. Belum ada studi sahih tentang efek suplemen kolagen yang diminum terhadap kekebalan kolagen kulit. Karena suplemen kolagen yang diminum juga akan dirombak di dalam lambung dan usus menjadi asam amino. Sedangkan, kolagen yang disuntik secara ilmiah tidak bisa disuntikkan ke dalam pembuluh darah, karena tidak akan larut dan bahkan bisa menggumpal dan menyumbat aliran darah. Satu-satunya jalur masuk kolagen yang terbukti saat ini secara ilmiah ialah dengan filter atau suntikan langsung ke dalam kulit yang menipis atau mencekung," jelasnya.

APAKAH KITA BENAR-BENAR MEMBUTUHKAN SUPLEMEN INI?

"Suplemen kolagen isinya adalah asam amino yang dibutuhkan saat membentuk kolagen. Namun jika pola makan kita sudah bagus, suplemen kolagen ini menjadi tidak terlalu terlihat hasilnya karena produksi kolagen oleh sel fibroblas sudah optimal. Jika pola makan kita kurang baik, makan bahan baku pembuat kolagen jadi berkurang ini kondisi yang membutuhkan asupan suplemen kolagen." 

BAGAIMANA JIKA MEMUTUSKAN TIDAK MENGONSUMSINYA?

Pertama, lindungi kulit dari sinar matahari dan perbaiki gaya hidup. Lalu, “Dengan pola makan yang seimbang, dipercaya dapat memenuhi kebutuhan asam amino dan vitamin C untuk sintensis kolagen dalam tubuh,” ujar Eddy. Memiliki pola makan yang seimbang—empat sehat, lima sempurna— juga baik untuk tubuh serta kulit. Selain itu, perbanyak protein seperti ayam, ikan, kacang-kacangan, telur, serta yogurt. "Kita juga harus menambahkan sumber vitamin C, seperti jeruk, apel dan kiwi untuk menyempurnakannya."

CARA MEMILIH SUPLEMEN KOLAGEN YANG TEPAT? 

“Suplemen kolagen aman diminum bila sesuai dosis dan anjuran dan pada individu yang tidak alergi terhadap bahan pembawa. Misalnya saja, fish collagen maka tidak alergi ikan. Efektivitas dan cost-effective adalah hal yang lebih perlu disoroti, karena harganya mahal dan lebih bermanfaat jika digunakan untuk menyediakan makanan bergizi dan seimbang.”