Apakah Produk Penghilang Stretch Marks Memang Efektif?

Apakah Produk Penghilang Stretch Marks Memang Efektif?
ISTOCK

Apakah garis-garis putih yang menghiasi paha ini bisa hilang?

Ada dua tipe orang di dunia ini: mereka yang peduli dengan stretch marks dan mencoba berbagai krim dan losion untuk menghilangkannya, dan mereka yang sama sekali tidak peduli bahkan tidak sadar memiliki stretch marks. Apapun posisimu, sah-sah saja karena tidak ada hukum benar atau salah dalam hal ini. Namun, apa sih, sebenarnya garis-garis di kulit seperti cakar Wolverine itu?

Stretch marks atau striae distensae merupakan garis-garis linier pararel putih atau keunguan pada kulit yang tipis dan mengkilap, yang terjadi akibat rusaknya jaringan ikat kulit,” kata dr. Rita Maria, SpKK, seorang dermatolog dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

 Jaringan ikat kulit rusak, apa ya, penyebabnya?

Stretch marks belum diketahui dengan jelas penyebabnya,” jawab Rita. Waduh! “Biasanya stretch marks dua kali lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Hal ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja, rentang usia kejadian 5 sampai 50 tahun. Umumnya terjadi selama kehamilan (sebanyak 77%) dan pubertas (antara 25-35%). Ya, tapi yang paling umum diketahui orang, stretch marks terjadi akibat rusaknya jaringan ikat kulit sehingga terjadi atrofi,” sambungnya.

Rita menjelaskan bahwa ada faktor yang mempengaruhi timbulnya stretch marks, antara lain adalah faktor hormonal (khususnya kortikosteroid, contohnya pada pemakaian kortikosteroid jangka panjang), stres mekanik/kegemukan, dan faktor genetik. Selain itu, “selama pubertas, stretch marks akan muncul pada daerah-daerah yang cepat bertambah besar; pada anak perempuan biasanya terjadi pada daerah sekitar payudara, paha, pinggul, dan bokong. Sedangkan, pada anak laki-laki, stretch marks akan muncul di bahu, lumbosacral [berhubungan atau daerah sekitar punggung kecil dan bagian belakang pelvis] dan paha,” ujar Rita.

Namun, perlu diingat, selain daerah-daerah tersebut, stretch marks juga bisa timbul di bagian perut, lengan atas, leher, dan aksila. Bagaimana dengan ibu hamil? “Pada ibu hamil, stretch marks sering timbul di perut, payudara, dan paha, terutama saat trimester terakhir. Dan ini terjadi lebih sering pada perempuan yang hamilnya pada usia muda, dibandingkan perempuan yang hamil pada usia tua. Biasanya ini berhubungan dengan bertambahnya berat badan yang banyak dan bayi dengan berat lahir yang besar,” ungkap Rita.

Walaupun dikatakan stretch marks tidak berbahaya bagi kesehatan, ada yang merasa terganggu dan mencoba berbagai krim dan losion untuk menghilangkannya. “Stretch marks dapat berkurang seiring berjalannya waktu. Meskipun, sulit untuk kembali normal. Karena belum ada data yang baik mengenai pengobatan stretch marks. Hasil pengobatannya pun bervariasi,” tegas Rita.

Krim, losion sampai teknologi super canggih dijalani oleh beberapa orang untuk mengatasi masalah ini. "Ada terapi dan laser yang bisa membantu perbaikan kulit akibat stretch marks. Terapi akan lebih berespon baik pada stadium awal. Misalnya, terapi oles krim yang mengandung tretinoin 0,1%, kombinasi tretinoin 0,05% dan asam glikolat 20%, atau asam askorbat 10% dan asam glikolat 20%. Begitu juga dengan laser, yang dapat membantu perbaikan, seperti pulsed dye laser 585 nm, laset excimer 308 nm, laser fototermolisis fraksional, 1450 nm diode lasers, dan intense pulse light (IPL),” jelasnya. Lanjutnya, “intinya, stretch marks susah dihilangkan, dan tidak ada terapi yang betul-betul efektif. Jika memang tetap ingin mencobanya, terapi paling baik dimulai pada stadium awal, saat stretch marks masih berwarna merah. Karena kalau sudah berwarna putih itu akan lebih sulit dihilangkan," ungkapnya.