Apa kamu pernah menderita burnout di kantor? Jika belum tahu soal burnout, Woop mencoba menjelaskannya.
Burnout merupakan istilah psikologi yang digunakan untuk menggambarkan perasaan gagal dan lelah karena tuntutan yang terlalu membebankan tenaga serta kemampuan seseorang. Apa kamu pernah terserang ‘penyakit’ burnout?
Burnout biasa dialami oleh para pekerja. Bos yang banyak tuntutan serta menyebalkan menjadi penyebabnya. Sangat umum terjadi terhadap pekerja di bidang apa pun rentan terkena burnout. Dalam lingkungan kerja, kesehatan mental terus menjadi topik hangat di perusahaan karena itu sebenarnya merugikan.
Meski demikian, banyak manager atau atasan yang tidak menyadari mengapa burnout terjadi dan bagaimana agar hal tersebut tidak terulang. World Health Organization (WHO) untuk pertama kalinya mengakui burnout masuk ke dalam kategori International Classification of Diseases (ICD), yang secara luas digunakan sebagai tolok ukur untuk diagnosis medis dan asuransi kesehatan.
Keputusan itu telah diambil selama World Health Assembly di Jenewa. Ini bisa membantu meredam perdebatan selama beberapa dekade antara para ahli tentang bagaimana mendefinisikan burnout, dan apakah itu harus dianggap sebagai kondisi medis atau tidak?
Dalam pembaruan terbaru dari katalog penyakit dan cedera di seluruh dunia, WHO mendefinisikan burnout sebagai suatu sindrom akibat dari stres kronis di tempat kerja yang tidak berhasil dikendalikan. Sindrom di sini terdapat tiga makna: 1) perasaan terlalu lelah atau kelelahan energi; 2) meningkatnya kondisi mental dari pekerjaan seseorang atau perasaan negativisme serta sinisme terkait dengan pekerjaan; dan 3) mengurangi produktivitas secara profesional.
“Burnout merujuk secara khusus pada fenomena dalam konteks pekerjaan dan tidak boleh diterapkan untuk menggambarkan pengalaman di bidang kehidupan lain,” jelas tim WHO.
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic, mengatakan bahwa daftar ICD yang diperbarui—dijuluki ICD-11, dirancang tahun lalu setelah rekomendasi dari para ahli kesehatan di seluruh dunia dan telah disetujui—pertama kalinya burnout dimasukkan dalam klasifikasi. Data ini mulai berlaku pada Januari 2022, berisi beberapa tambahan lainnya, termasuk klasifikasi ‘perilaku seksual kompulsif’ sebagai gangguan mental.
Selain itu, yang juga pertama kalinya yakni video game dianggap sebagai kecanduan—satu kategori dengan perjudian dan obat-obatan seperti narkoba. Daftar yang diperbaharui menghapus transgender dari daftar gangguan mental.
Apa kamu pernah mengalami burnout karena si bos?
Selanjutnya:sebenarnya perlukah menukar uang receh saat Lebaran? Cari tahu jawabannya di sini.
