Ini Kenapa Glitter Bisa Berbahaya untuk Lingkugan

Ini Kenapa Glitter Bisa Berbahaya untuk Lingkugan
ISTOCK

Konsekuensi buram di balik kelap-kelip dan warna-warninya bisa membahayakan lingkungan kamu.

Apakah kamu suka menempelkan glitter di kelopak mata setelah memakai eyeshadow agar matamu terlihat berkilau? Jika iya, sepertinya kebiasaan itu sebaiknya dihentikan dari sekarang. Selain itu, sebenarnya jika dipikir-pikir: glitter itu menyebalkan. Penampakannya sih, cantik, tapi membersihkannya super rumit dan bikin kesal setengah mati—mungkin bersih dari kelopak mata, tapi sisanya dengan sukses akan menempel di kuku tangan dan melepaskannya butuh waktu bertahun-tahun. 

Alasan Glitter Bisa Membahayakan Lingkungan

ilustrasi glitter make up
ilustrasi glitter make up

Di atas segalanya, glitter: berbahaya bagi lingkungan. Pasalnya, mayoritas glitter terbuat dari plastik, dan ukuran mini partikel-partikel glitter merusak lingkungan, terutama laut. Itulah sebabnya kenapa Dr Trisia Farrelly, seorang antropologis lingkungan di Massey University, mengatakan: "Menurut saya, seluruh glitter harus dilarang, karena pada prinsipnya adalah mikroplastik."

Baca: Kolaborasi Ades dan Gojek Wujudkan Lingkungan Bebas Sampah

Asal-Muasal Glitter

Untuk yang belum tahu asal-muasal glitter, ternyata biasanya benda ini dibuat dari ekstrak pohon kayu putih yang dimetalisasikan dengan menggunakan lapisan tipis aluminium dan diberikan warna untuk membuatnya berkilau dan berkelip-kelip. 

Sesuai dengan namanya, mikroplastik ini memang berukuran sangat mini, yakni hanya sekitar 5mm. Namun, sebuah penelitian baru memprediksi bahwa terdapat hampir 52 triliun partikel atau 236 ton mikroplastik partikel di laut. Dan glitter plastik membutuhkan ratusan tahun untuk membusuk, sebagian besar glitter, karena ukurannya kecil akan berakhir di laut dan ikan. (FYI, setelah dihitung-hitung, China merupakan produsen sampah plastik terbesar di dunia dan disusul oleh... Indonesia. Yep, Indonesia.)

Memang banyak mikroplastik adalah hasil sisa-sisa plastik yang hancur dan mengecil, tapi khusus untuk dengan microbeads dan glitter, partikel-partikel plastik kecil sengaja dibuat dan ditambahkan ke dalam produk kosmetik dan kesehatan. Dan memang membuat mata—misalnya—berkilau, tapi yang kita korbankan demi kilau itu adalah laut dan penghuninya. 

Resiko Penggunaan Glitter

ilustrasi glitter
ilustrasi glitter

"Saya sangat khawatir ketika seseorang membelikan anak perempuan saya gel mandi yang mengandung partikel glitter," kata Richard Thompson, seorang profesor di Plymouth University yang memimpin sebuah studi yang meneliti efek plastik terhadap lingkungan laut. 

"Benda tersebut akan keluar dari lubang air dan berpotensi memasuki lingkungan," lanjut Thompson. Lalu, merambah ke laut, mengeluarkan bahan-bahan kimia ke dalam air dan menyebarkan racun ke laut dan penghuninya, serta merusak hormon ikan dan binatang laut lainnya. Nah, bayangkan jika ikan tersebut sampai ke dapur dan piringmu, kemudian masuk ke dalam perutmu? Senyawa yang sama yang ada di dalam daging ikan juga akan mengganggu hormon di tubuh manusia. Menurut peneliitan senyawa-senyawa kimia ini berkaitan meningkatkan resiko kanker dan penyakit saraf. Cukup mengerikan. 

Apa yang bisa kita lakukan?

ilustrasi glitter ramah lingkungan
ilustrasi glitter ramah lingkungan

Cara paling mudah adalah tidak menggunakan glitter yang terbuat dari plastik dan produk yang mengandung microbeads. Jika memang kamu terobesi dengan glitter, cobalah menggunakan glitter yang lebih ramah lingkungan–seperti yang diproduksi oleh Lush

Selain konsumen diminta untuk mulai bijak memilih produk, Ferrelly juga berpendapat bahwa kesadaran ramah lingkungan juga harus datang perusahaan pembuat kosmetik. "Saya kesal jika hanya konsumen yang dituntut untuk mencoba menghindari hal ini. Produsen juga harus bertanggung jawab. Mereka harus menggunakan bahan-bahan alternatif yang lebih aman, awet dan tidak beracun," tegasnya. Setuju! 

Baca: Ramah Lingkungan! Kapas Ini Bisa Digunakan Hingga 1800 Kali