Good Fats & Bad Fats

Good Fats & Bad Fats
ISTOCK/JULIJA DMITRIJEVA

So which one is good, which one isn’t, and how does they fit you?

Kita sering ditakutkan oleh lemak, dan seringkali konsumsi makanan berlemak jadi sasaran utama kekesalan ketika berat badan naik atau kepala pusing karena kolesterol meningkat. Padahal, tidak semua lemak berdampak buruk bagi tubuh, karena pada dasarnya, lemak merupakan sumber energi yang tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein. Selain itu, lemak juga berperan sebagai komponen esensial untuk menghasilkan energi dalam tubuh dan membantu pertumbuhan sel.

Di sisi lain, memang ada jenis lemak yang jika dikonsumsi secara berlebih, dapat meningkatkan resiko jantung dan kenaikan berat badan. Kenali lebih jauh tentang jenis-jenis lemak disini – dan tentukan mana yang harus dikonsumsi, dikurangi dan dihindari.

THE GOOD:

Monounsaturated Fat(Lemak tak Jenuh Tunggal) baik untuk tubuh karena memiliki tingkat kolesterol jahat LDL (Low Density Lipoprotein) yang sangat rendah dan HDL (High Density Lipoprotein) yang lebih banyak. Konsumsi makanan yang mengandung jenis lemak ini sebenarnya dianjurkan, karena HDL merangsang bentuk pertahanan pada jantung. Monounsaturated Fat terdapat pada kacang-kacangan seperti pistachio, almond dan kacang tanah, juga pada daging ikan dan alpukat. Jenis minyak olive oil dan canola oil juga termasuk dalam kategori lemak ini, sehingga keduanya bisa dijadikan alternatif untuk diet.

Polyunsaturated Fat (Lemak tak Jenuh Ganda) ada dua tipe lemak ini, yaitu Omega-3 dan Omega-6. Omega-3 dapat didapatkan pada ikan salmon, ikan tuna, cumi dan kacang. Sedangkan Omega-6 dapat di temukan dengan mengonsumsi biji-bijian dan minyak kedelai.

THE BAD:

Trans Fat, atau amino fatty acid, merupakan jenis lemak yang sebaiknya dihindari konsumsinya. Lemak ini tercipta dari olahan bahan makanan. Walaupun bahannya alami, karena proses pengolahannya, maka lemak baik pun bisa berubah menjadi trans fat yang bersifat jahat. Maka dari itu, banyak kandungan trans fat yang ditemukan dalam makanan-makanan olahan cepat saji (pre-packaged food) seperti kue, roti, biskuit dan nugget serta sosis. Trans fat juga terbentuk di makanan yang dimasak dengan cara deep-fry (goring rendam dalam minyak) yang akan menghasilkan jumlah kolesterol tinggi. Duh, harus kurangi makan gorengan, nih…

HOLD IT!

Saturated Fat (Lemak Jenuh) biasanya terdapat pada bahan makanan yang bersumber dari binatang seperti daging, susu, keju, telur, dan seafood seperti udang. Lemak jenuh memiliki kandungan kolesterol yang lebih tinggi daripada plant-based food, tapi juga memiliki banyak kandungan protein, kalsium dan zat-zat lainnya. Cukup konsumsi secukupnya sesuai kebutuhan, and you’ll be good.

Jadi, tidak semua lemak itu berbahaya, kan? Buat kamu yang ingin menjaga berat badan, mengkonsumsi lemak baik memang tidak sepenuhnya membantu untuk menurunkan berat, karena pada dasarnya lemak memiliki kalori yang lebih tinggi dibandungkan dengan serat, karbohidrat dan protein. Cukup pilih sumber lemak yang cocok dengan dietmu, dan konsumsi kalori sesuai kebutuhan tubuh. No more making fats your enemy!