Hanya 35% Perempuan di Indonesia yang Berikan ASI Eksklusif. Kok Bisa?

Hanya 35% Perempuan di Indonesia yang Berikan ASI Eksklusif.
SHUTTERSTOCK

Ternyata dibalik peringatan Pekan ASI sedunia masih banyak perempuan di Indonesia yang belum memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Duh!

Ternyata dibalik peringatan Pekan ASI sedunia masih banyak perempuan di Indonesia yang belum memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Duh!

Selamat merayakan Pekan Air Susu Ibu (ASI) sedunia! Yep, setiap tanggal satu hingga tujuh Agustus, masyarakat dunia—khususnya perempuan—merayakan Pekan Air Susu Ibu (ASI) sedunia. Perayaan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya ASI demi tumbuh kembang bayi ke depannya.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017 hanya 35% ibu di Indonesia yang memberikan ASI eksklusifnya. Lho, kok bisa?

Yep, ternyata penyebab yang sering dihadapi oleh para perempuan di Indonesia untuk menyusui bayinya adalah kurangnya pengetahuan, stres, kelelahan, tidak percaya diri—karena menegluarkan sedikit ASI—dan kurangnya dukungan dari orang sekitar, khususnya pasangan.

Dok. Acara Sahabat Ibu Andalan
Dok. Acara Sahabat Ibu Andalan

Baca: Panduan Lengkap, Apa yang Perlu Ibu Ketahui Mengenai ASI

Konselor Laktasi, dr. Ameetha Drupadi, CIMI., mengatakan bahwa peran pasangan, suami, atau ayah sangat penting mendukung produktivitas ASI.

“Ayah memiliki peran penting untuk membuat ibu merasa rileks dan meningkatkan happy hormone dalam aktivitas menyusui yang dilakukan oleh ibu sehari-hari, yang akhirnya hormon bahagia tersebut berkontribusi untuk memacu hormon prolactin, yaitu hormon pelancar ASI,” ujarnya dalam acara #SahabatAndalanIbu yang digagas oleh Andalan Laktasi beserta Lactaboost, Kuningan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Menurutnya, ada beberpa hal yang bisa dilakukan suami untuk membantu istri menyusui (memberikan ASI eksklusif kepada bayinya) yaitu dengan menemaninya dalam memperoleh informasi valid, memberikan dukungan untuk semangat menyusui, banyak menghabiskan waktu bersama buah hati, tidak takut terlibat dan belajar proses menyusui, dan memastikan istri memiliki asupan nutrisi yang baik.

“Tujuan ke depan untuk seribu hari pertama kehidupan anak sangat penting, golden periode dia. ASI eksklusif selama enam bulan itu penentu awal apakah dia tercukupi nutrisinya, mulai dari ASI dan proses bonding nggak hanya ASI, tapi tetap menyusui langsung,” katanya.

Noted, bu dokter! Perlu diingat bahwa golden periode anak sangat penting untuk kehidupan ke depannya—seribu hari pertamanya. Bukan hanya ASI dan nutrisi yang diperlukan, tapi proses bonding juga sangat penting dan tidak boleh dilupakan.

“Sekarang sudah mulai banyak karena selama ini ibu sadar ke ASI saja. Selama ini ibu berlomba memompa ASI-nya dibanding menyusui langsung. Padahal sebenarnya, nutrisi yang dibutuhkan bayi tidak hanya ASI tapi momen menyusuinya. Kontak ibu dan bayi, skin to skin merupakan suatu nutrisi batin si bayi untuk meningkatkan tumbuh kembang anak,” ungkap Ameetha.

Selanjutnya: Sebelum termakan gosip percintaan Lee Jong Suk dan Kwon Nara. Lebih baik kita mengenal Kwon Nara dengan dekat. Apa memang dia 'pacar' Lee Jong Suk?