Harus Tahu: 10 Fakta Penting Tabir Surya

Harus Tahu: 10 Fakta Penting Tabir Surya
ISTOCK

Salah satunya: tidak ada yang namanya tabir surya anti air.

Di planet antah-berantah yang bernama "Sempurna" penghuninya tidak perlu memakai tabir surya, bebas berliaran tanpa takut kulit terbakar, muncul bercak-bercak hitam, atau bahkan terkena kanker kulit. Namun, bagi yang masih tinggal di Bumi, terkhusus Indonesia, yang puanaasnya terkadang bisa untuk merebus kepiting, memakai tabir surya merupakan keharusan. Oleh karena itu wajib mengetahui fakta-fakta di bawah ini. 

1. Kamu kurang memakai tabir surya.

Mineral-mineral di dalam tabir surya seperti zinc oxide dan titanium dioxide membuat penampakannya terlihat tebal, sehingga orang-orang berpikir bahwa dosis yang mereka pakai cukup, padahal sebenarnya tidak. Lihat baik-baik ketika mengaplikasikan tabir surya untuk memastikan badan terlapisi dengan benar. Skin Cancer Foundation mengatakan 1 ons setiap dua jam.

2. Perhatikan oxybenzone

Ini merupakan bahan filter yang paling umum digunakan di banyak produk tabir surya, tapi juga merupakan sebuah pengganggu hormon dan penyebab alergi. Jadi, carilah yang mengandung zinc oxide dan titanium dioxide yang cenderung lebih aman.

3. SPF sangat tinggi (di atas 50) salah kaprah.

Banyak ahli yang setuju bahwa produk-produk ini tidak memberikan perlindungan yang lebih baik, sehingga secara tidak langsung sebenarnya sedang memanggang diri sendiri. Untuk sekarang, tetap pakai dengan 30-50 SPF.

4. Tabir surya dalam bentuk spray memang lebih mudah dipakai tapi lebih tidak terduga.

Kemungkinan memakai rata dan dengan ketebalan yang tepat semakin kecil saat memakai spray, plus mineral-mineral dan bahan-bahan kimia di udara bisa terhirup. 

5. Hindari vitamin A (retinyl palmitate) dalam tabir surya.

Banyak tabir surya mengandung vitamin A, yang merupakan antioksidan dengan keunggulan mencegah penuaan dini dalam produk-produk kecantikan dan juga terdapat di krim wajah. Namun menurut beberapa penelitian, vitamin ini tidak berinteraksi dengan baik dengan sinar matahari dan mungkin memicu perkembangan luka kulit kanker atau tumor. Bahan-bahan ini juga memiliki nama lain: retinol, retinyl palmitate, retinyl acetate, atau retinyl linoleate.

6. Jangan gunakan tabir surya kadaluarsa.

Tanggal kadaluarsa di botol tabir surya ada fungsinya, bukan sekadar angka lotre. Pada dasarnya, tabir surya yang belum digunakan sama sekali (belum pernah dibuka) bisa bertahan sampai dua tahun, tapi begitu tutupnya terbuka (meskipun cuma sedikit), harus digunakan sebelum masa kadaluarsa atau dibuang. Selain itu, menyimpannya di dalam mobil (alias sauna pribadi berjalan) bisa mempercepat proses penggumpalan dan pemisahan yang membuat tabir surya tidak lagi efektif.

7. Tabir surya harusnya memproteksi dari sinar UVA.

Banyak tabir surya hanya menyediakan perlindungan terhadap UVB, karena sinar ini menyebabkan kulit terbakar. Namun, seharusnya juga melindungi dari sinar-sinar jahat UVA. Sinar ini memang tidak membakar kulit; mereka langsung melewati kulit (bahkan kaca), menuju ke dalam lapisannya dan bekerja keras merusak kulit. Padahal di sanalah sel kulit baru diproduksi, bersama dengan elastin dan kolagen. Hasilnya? Bercak sinar matahari, kulit kurang kencang, dan dampak sejenisnya di masa yang akan datang. Bahan-bahan seperti zinc oxide and titanium dioxide membantu memerangi UVA dan UVB.