Hattccchhii! Ternyata, Bersin juga Ada Seninya

Hattccchhii! Ternyata, Bersin juga Ada Seninya
ISTOCK

Yang pasti, bukan mengarahkannya kepada orang yang tidak kamu sukai.

Hidung tiba-tiba gatal, rasanya ingin bersin dan tidak bisa ditahan—apa yang kamu lakukan? Memencet hidung? Buru-buru lari ke toilet? Menutupi hidung dengan tisu? Namun, coba bayangkan jika toilet terdekat berjarak 10 km, sepanjang mata memandang tidak ada tisu, kemana kamu akan mengarahkan bersinmu yang mungkin akan menghamburkan ratusan percikan air tersebut? Pilihan yang paling sering kita ambil adalah menutupinya dengan telapak tangan sendiri—atau meminjam telapak tangan orang lain, atau mengarahkannya kepada orang yang tidak kita suka yang kebetulan berdiri/duduk di samping kita. Akan tetapi, coba bayangkan jika kamu sedang dikelilingi orang-orang favorit, apakah tetap tega bersin di depan mie goreng pesanan mereka?

Jika kamu berpikir bahwa cara yang paling minim kontroversi adalah menutupi hidung dengan telapak tangan, SALAH! Pasalnya, bersin ke telapak tangan sendiri meningkatkan kemungkinan kamu terpapar dengan bakteri dan kotoran yang berasal dari hidung. Seharusnya: kamu bersin ke arah bagian dalam lengan—daerah sekitar ketik dan bahu. Yep, ini merupakan saran resmi yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat. Metode ini dianjurkan dengan anggapan bahwa dibandingkan dengan tangan, seseorang lebih jarang menyentuh bagian dalam lengan sehingga memperkecil kemungkinan terinfeksi virus atau bakteri. Dan ini juga bisa jadi lebih sesuai dengan kode sosial (baca: sopan).

Oh, jika kamu memilih untuk menahan bersin (karena takut kurang sopan), sebaiknya jangan. Serius, jangan. Apalagi jika karena takut citramu ternoda di depan pacar baru. Bulan lalu, British Medical Journal melaporkan sebuah kasus, yakni seorang pria yang ingin bersin tapi alih-alih mengeluarkannya malah memencet hidung dan menutup mulutnya. Hasilnya: tenggorokannya koyak. Dia harus dirawat di rumah sakit selama seminggu sampai benar-benar bisa makan tanpa membocorkannya ke bagian faring. Dan ketika diperbolehkan pulang, para dokter memperingatinya untuk berhenti memencet hidungnya saat bersin. Jadi, tanpa ragu lagi, ini dia: hattccchhii! Ah, lega!