Hindari Makanan ini Jika Ingin Perut Rata

Hindari Makanan ini Jika Ingin Perut Rata
ISTOCK

Rata seperti televisi layar datar.

Jika saja kita tidak perlu memikirkan tentang hidup sehat dan olahraga. Jika saja, badan sehat bisa terwujud tanpa menggerakkan jempol kaki. Jika saja perut bisa tetap rata meski sudah kalap makan pizza ukuran besar dengan extra keju, satu botol Pinot Grigio, satu liter Cola, dan satu porsi besar Double Cheeseburger. Sayangnya hal itu hanya eksis di Saturnus (mungkin, siapa yang tahu?). Jadi, jika kamu memang ingin memiliki perut rata, ada beberapa jenis makanan yang harus dikurangi masuk ke dalam perut. Mau tidak mau. 

1. SODA

Soda dipermanis dengan gula artifisial dan sirup jagung dengan fruktosa tinggi. Menurut sebuah studi di Journal of Nutrition, menemukan bahwa mengonsumsi fruktosa dalam jumlah besar bisa meningkatkan lemak intra-dominal. Ganti dengan diet soda? Tidak ada bedanya. Jika perut rata adalah tujuanmu, hindari minuman bergula, dan beralih ke air yang terinfusi buah. 

2. DAGING OLAHAN

Daging bisa menjadi bagian sehat dari pola makanmu karena menyediakan protein yang dibutuhkan untuk menjaga persediaan energi dan produksi sel otot baru. Akan tetapi, daging olahan yang mengandung lemak jenuh tinggi bukan teman hidup sehat yang baik. Coba menggantinya dengan tanaman sumber protein atau lean meats seperti ayam panggang dan ikan.

3. ALKOHOL

Kenapa? Ini memang berarti buruk (dan WOOP menyesal karena harus memberitahumu), tapi weekly happy hour lebih banyak negatif daripada efek positifnya. Menurut sebuah penelitian, pola minum sama pentingnya dengan pilihan alkoholmu. Selama lebih dari 30 hari, penelitian tersebut mencatat bahwa orang yang minum lebih dari satu porsi alkohol sekali duduk, meski hanya sekali seminggu, cenderung memiliki lebih banyak lemak perut dibandingkan mereka yang mengonsumsi porsi kecil alkohol dan lebih regular. Ini artinya, kamu sama sekali tidak perlu menjadi anti alkohol—just stay away from having more than one drink per sitting. Para ahli merekomendasikan untuk meminum satu gelas kecil red wine setiap malam dengan makanan. Efeknya luar biasa untuk sistem kardiovaskular, juga menyediakan antioksidan bagi tubuh. 

4. KEJU

Kejutan! Sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition menemukan pola makan yang kaya akan medium-chain triglycerides mengurangi lemak di perut, berlawanan dengan long-chain triglycerides. Long-chain triglycerides ini terdapat di produk susu. Lagi-lagi, bukan berarti segala produk susu dilarang untuk dimakan, pilihlah yang lebih sehat seperti skim milk yang menyediakan protein dan kalsium bagi tubuh. Di sisi lain, keju penuh dengan kalori dan lemak jenuh. Jika kamu memang bermimpi memiliki perut rata, ikuti kata orang Prancis: jauhkan diri dari keju olahan, melted cheese, dan makanlah porsi kecil additive-free fromage.

5. LOW-FAT ATAU FAT-FREE SALAD DRESSING

Barangkali kamu sudah mendengar hal ini: mengikuti pola diet Mediterania (makan lean meats, makanan penuh dengan antioksidan seperti olive oil, daun hijau, dan ikan) berkhasiat magis untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Salad dressing dengan rendah lemak atau bebas lemak menggantikan lemak sehat tak jenuh dengan zat aditif dan bahan kimia lainnya. Solusi pintarnya adalah membuat sendiri salad dressing

6. JUS BUAH

Sama seperti soda, sebagian besar jus buah yang dijual di toko penuh dengan aditif, pemanis dan lagi-lagi sirup jagung yang tinggi fruktosa. Kalau smoothies? Sama saja. Lebih baik bikin sendiri, jus atau smoothies di rumah. Dengan ini kamu akan tahu persis bahwa bahan yang masuk ke dalamnya benar-benar sehat dan segar. 

7. ROTI

Karbohidrat yang sudah mengalami proses penyulingan seperti roti adalah jenis makanan lain yang harus dibatasi dalam pola makan sehat. Sebuah studi menemukan bahwa diet yang kaya akan "karbohidrat padat aselular" dapat memicu radang dan kenaikan berat badan. Coba pikirkan alternatif lain untuk sarapan pagi—misalnya makanan berprotein dan buah. Sekali lagi, bukan berarti makan roti dilarang, karena roti memang enak! Coba pilih whole-grain bread yang memiliki nilai nutrisi lebih baik dan membuatmu kenyang lebih lama.