Ini Alasan Mengapa Kamu Terobsesi Memencet Jerawat

Ini Alasan Mengapa Kamu Terobsesi Memencet Jerawat
ISTOCK

Petunjuk: sangat manusiawi kok, percayalah gak cuma kamu yang obses banget mencet-mencet jerawat.

Kamu biasanya berperilaku tenang dan manis, tapi begitu melihat ada jerawat di wajah—wah, jangan ditanya! Jari-jari pun gatal, menyerbu si jerawat dan bekerja dengan kecepatan dan tekad baja untuk mengobrak-obriknya. Pokoknya lupa semua perkataan dermatolog tentang bahaya memencet jerawat; yang terpenting adalah kempes, dan kepuasan saat melihat cairan keluar, ah... tidak bisa tergambarkan. 

Tidak perlu merasa bersalah. Pasalnya, ada penjelasan kenapa kita terobsesi dengan aksi yang menjijikkan itu. "Kita adalah mahluk hidup yang sangat sensitif terhadap parasit eksternal dan kejijikan," terang Val Curtis, seorang profesor dan direktur Environmental Health Group di London School of Hygiene and Tropical Medicine, kepada TIME. "Bahkan ketika melihat lalat atau jerawat di kulit orang lain, saya tidak tahan," katanya. 

Penjelasan singkatnya begini: sifat anti-jijik tersebut adalah sesuatu yang sudah ada sejak dahulu kala, dan merupakan sebuah karakter adaptif yang membuat manusia tidak punah. Menurut Curtis, nenek moyang kita yang tidak memiliki sifat tersebut, sudah tidak eksis lagi. "Rasa mual merupakan metode adaptasi evolusi yang sangat berguna yang menyebabkan kita tidak menyentuh atau makan hal-hal yang membuat kita sakit." 

Jadi, sepanjang masih berstatus manusia (bukan robot atau mahluk alam gaib), kemungkinan besar kamu akan tetap tergoda dan melakukannya. Hanya mungkin perlu dipilih jerawat seperti apa yang 'diijinkan' untuk dipencet. "Sepanjang jerawat tersebut 'matang' dan kulit yang menyimpan nanah terlihat tipis dan kencang, tekanan lembut sudah cukup mengurangi tekanan dan mengeluarkan bakteri yang menyebabkan inflamasi dan sisa-sisanya," saran Dr. Michael Olding, seorang dermatolog dan kepala tim operasi plastik di George Washington University School of Medicine and Health Sciences, kepada publikasi tersebut. 

Oh, jika kamu adalah salah satu orang yang sangat menyukai dan menikmati menonton video seseorang memencet jerawatnya, ada juga penjelasan ilmiahnya. Intinya, pada dasarnya manusia sangat tertarik dengan berbagai jenis eksperimen yang membangkitkan emosi-emosi dan reaksi fisik tidak menyenangkan, termasuk rasa jijik (video horor, lagu-lagu sedih, opera tragis, video pencet jerawat). Istilahnya, benign masochism. Itu, plus rasa ingin tahu—faktor yang juga membuat kamu membaca ini. Benar 'kan? 

SHOP OUR FAVORITE ACNE SPOT TREATMENTS 

img

Peace Out Acne Healing Dots

img

Leegeehaam Tea Tree 90 Essence

img

Kate Somerville EradiKate

img

Neutrogena On-the-Spot Acne Treatment

img

Origins Super Spot Remover Acne Treatment Gel

Selanjutnya: Ini 6 acne patch yang silakan dicoba keampuhannya. Dan sesuatu yang harus kamu tahu: skin-purging, ini tidak sama dengan jerawatan atau breakouts